FAJAR.CO.ID, CAMDEN—Tiga remaja laki-laki mengakui menyerang wanita yang menolak untuk berciuman untuk hiburan mereka. Tiga anak laki-laki remaja mengakui mengancam pasangan lesbian di bus setelah mereka menolak untuk melakukan aksi seks yang ingin mereka lihat.
Melania Geymonat, 28, dan
pacarnya Christine Hannigan, berada di lantai atas bus malam bersusun di
Camden, London utara, ketika mereka diserang oleh sekelompok pemuda pada dini
hari 30 Mei lalu. Para remaja, berusia 15, 16 dan 17, muncul di pengadilan pada
hari Kamis, 28 November kemarin setelah sebelumnya menolak tuduhan pelecehan.
Pada sidang sebelumnya, Highbury Corner Youth
Court diberi tahu bahwa anak-anak lelaki itu memojokkan perempuan itu, memukul
mereka dan membuat mereka melakukan gerakan seksual setelah mereka menolak
tuntutan mereka untuk mencium.
Para terdakwa, yang tidak dapat
disebutkan namanya karena usia mereka, mengakui pelanggaran ketertiban umum
sebelum persidangan dua hari yang dimulai kemarin. Dua dari remaja itu juga
mengaku bersalah karena mencuri barang-barang milik pasangan itu termasuk kartu
bank dan telepon.
Jaksa Saira Khan mengatakan kepada pengadilan
bahwa masing-masing remaja memainkan peran yang berbeda selama insiden sembilan
menit, yang membuat salah satu korban mengalami patah hidung.
“Ada perilaku yang ditargetkan terhadap kedua pengadu dan itu berhubungan dengan orientasi seksual mereka,” katanya.
Foto yang diambil setelah
wanita-wanita itu diserang menunjukkan pasangan itu tampak tertekan dengan
darah yang membasahi pakaian dan wajah mereka. Insiden itu menjadi berita utama
di seluruh dunia ketika foto-foto wanita berdarah itu beredar luas. Pasangan
itu dibawa ke rumah sakit untuk perawatan luka wajah setelah kejadian.
Pengadilan mendengar kedua wanita itu saling
mencintai satu sama lain ketika para remaja mendekati mereka dan mulai membuat
komentar cabul. Mereka yang mengaku bersalah akan dihukum pada Senin 23
Desember oleh Hakim Distrik Susan Williams.
Tuduhan dijatuhkan pada hari Kamis terhadap pelaku 17 tahun lainnya. Superintenden Detektif Andy Cox, dari Met's Roads and Transport Command, mengatakan kejahatan rasial di jaringan transportasi London benar-benar tidak dapat ditoleransi dan mendesak korban lain untuk melapor.
Mandy McGregor, Kepala Pemolisian Transportasi dan Keselamatan Masyarakat di TfL, mengatakan incident insiden ini memuakkan dan benar-benar tidak dapat diterima. Menurutnya, penyalahgunaan homophobic adalah kejahatan rasial dan tidak akan ditoleransi.
“Semua pelanggan kami memiliki hak untuk bepergian tanpa takut akan kekerasan verbal atau fisik. Kami berharap kasus ini mengingatkan semua pelanggan kami bahwa mereka harus menerima semua orang apa adanya dan mereka sama sekali tidak berhak untuk menyalahgunakan mereka,” tegasnya dikutip dari Metro. (amr)