Dalam beberapa hal, perempuan cantik kerap membuat kaun Hawa lain iri. Selain banyak yang mengincar, mereka juga mendapatkan priviledge lebih dibandingkan mereka yang pas-pasan. Lebih diistimewakan, lebih didengar, dan lebih cepat laku.
Ismaul Choiriyah, Surabaya
Cantik sama dengan beruntung inilah yang selama ini ada di pikiran penulis. Hingga bertemu dengan Karin (nama disamarkan) dan mengetahui cerita hidupnya. Dari sini, fakta baru terkuak. Bahwa cantik, tak melulu menjamin keberuntungan.
Di usia pertengahan 30-an, Karin akan menyandang gelar janda anak tiga. Karena tinggal satu langkah lagi, proses perceraiannya dengan Donwori (bukan nama sebenarnya) final. Siap tidak siap, ia akan menyambut peran baru. Sebagai ibu sekaligus bapak yang kudu siap menghidupi anak-anak yang ditinggal Donwori.
Karin mengatakan, penyebab perceraiannya tak lain karena ia diselingkuhi dan ditinggal pergi oleh suaminya. Sesaat, penulis tak percaya dengan omongan Karin. Semacam, what? Secantik ini diselingkuhi suaminya? Yang benar. Mau cari yang seperti apa lagi suaminya itu.
Karena boleh dibilang, kecantikan Karin ini tak masuk akal. Membuat perempuan secuek apa pun yang melihatnya, bisa melipir iri. Karin punya mata bulat dan besar. Alisnya tegas meski tak digambar. Hidungnya mancung menjulang.
Bukan itu saja, bibirnya bervolume dan merah alami. Giginya rapi, punya lesung pipi. Rambutnya lurus meski direbonding, tapi keindahan rambutnya yang hitam legam tak bisa disangkal pesonanya. Jika dibandingkan dengan artis Indonesia, Karin punya kemiripan dengan Ariel Tatum, versi kalemnya.
