Demokrasi Beringin
Calon petahana, Airlangga Hartanto menjamin akan tetap merangkul Bambang Soesatyo ketika nantinya dia terpilih sebagai Ketua Umum DPP Golkar. Arena persaingan mereka hanya di Munas saja.
Menko Perekonomian ini mengatakan, rivalitas mereka hanya pada Munas. Tak berkaitan dengan posisi Bambang Soesatyo sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Posisi itu tetap pada Bamsoet.
“Ini agenda Munas, yah konteksnya Munas. Soal MPR itu tak ada dalam agenda. Digebukin ajah kami masih merangkul sampai sekarang,” bebernya kepada FAJAR, usai menyerahkan formulis pendaftaran.
Dia mengaku, sudah tiga kali mengikuti Munas. Tak ada agenda lain selain menyangkut persoalan pemilihan pemimpin hingga keberlanjutan partai. Syarat ketua pun tak pernah berubah.
Pengalaman ikut dalan Munas mulai 2014, 2016, dan 2017 menjadi bagian dari pelajaran yang sangat penting. Dia paham betul, bagaimana yang lain memainkan dan mengenbangkan narasi.
“Sudah sudah ikut munas selama empat kali. Seperti saat ini, syarat pun tak pernah berubah. Kalau soal mengembangkan ketua umum,” tambahnya.
Cari Aman
Munas Golkar terbagi dua kubu. Banyak yang bermanuver main dua kaki. Cari aman. Pengamat Politik Unhas, Andi Ali Armunanto menyatakan dalam proses menjelaskan Munas Golkar ini, Nurdin Halid (NH) menjadi salah satu tokoh yang berupaya mengamankan posisi.
Terkesan bermain dua kaki mendukung Bambang Soesatyo (Bamsoet) di satu sisi dan di sisi lain juga mendukung Airlangga Hartarto. Dengan taktik politik main dua kaki ini, Ali menilai NH sedang mencari keuntungan dari kedua belah pihak.