Sejarawan masih memperdebatkan konotasi budaya dari peletakan telur di makam. Sebuah teori memaparkan bahwa hal itu melambangkan kesinambungan hidup melalui banyak keturunan, sementara sejarawan lainnya menduga bahwa pemilik makam mungkin gemar mengonsumsi telur semasa hidupnya.
Tang mengatakan tempayan berisi telur yang baru ditemukan itu telah disegel untuk analisis laboratorium menggunakan sinar inframerah, yang diharapkan dapat memverifikasi kondisi dan jumlahnya tanpa menyebabkan kerusakan. (Xinhua/jpnn/fajar)