
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Tingkat pengangguran di Sulsel menurun tipis. Angka pengangguran jauh lebih tinggi di kota dibandingkan di desa.
DATA menunjukkan, berdasarkan tempat tinggal, pengangguran yang bermukim di kota angkanya 7,72 persen, sementara di perdesaan: 2,94 persen. Di Sulsel, Kota Makassar pemegang rekor dengan pengangguran tertinggi.
Statistik pengangguran di Makassar mencapai 10,39 persen, disusul Palopo 10,32 persen, dan Parepare 6,42 persen. Sebaliknya, angka pengangguran terendah dipegang Selayar yang hanya 1,17 persen.
Ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk mengatasi pengagguran yang tiap tahunnya menjadi persoalan rutin. Dengan kebijakan 2020 yang memberi penguatan kepada penggangguran, diharapkan dapat menekan angkanya.
Dengan kondisi itu pula, investasi padat karya dan pengerjaan megaproyek diharapkan bisa menjadi solusi. Sebab, bisa menyerap tenaga kerja secara masif.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel, Agustinus Appang mengatakan, investasi di sektor infrastruktur berbanding lurus dengan pengurangan angka pengangguran.
"Investasi yang masuk tentu bisa menciptakan banyak lapangan kerja baru. Sehingga ada serapan tenaga kerja lagi. Itu yang kita harap," ungkap Agustinus, kemarin.
Proyek APBN dan APBD juga diharap bisa menyerap tenaga kerja banyak. Pihaknya juga tetap gencar menggelar job fair atau bursa kerja.
"Ini sudah beberapa kali digelar tiap tahun. Kerja sama perusahaan swasta dan BUMN. Bahkan digelar juga ke kampus-kampus," bebernya.
Banyak Lowongan