FAJAR.CO.ID -- Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) baru saja melaksanakan Seminar Nasional Kesejarahan dan Lawatan Sejarah Situs Budaya Purbakala, 14-15 Desember 2019. AGSI Sulsel menjadi tuan rumah dan bekerja sama AGSI Sulbar, AGSI Sulteng, Dan AGSI Gorontalo.
Pelaksanaan kegiatan ini mengusung tema "Sejarah Lokal: Tantangan dan Masa Depan".
Untuk kegiatan seminar dilaksanakan di Gedung Guru JK Disdik Sulsel. Sementara lawatan sejarah dilaksanakan di Rammang-rammang dan Leang-leang, Maros.
Ini merupakan kegiatan inti organisasi. Sebab, dalam prosesnya terangkaikan pelantikan pengurus yang dilanjutkan dengan kegiatan ilmiah yaitu S
seminar serta lawatan sejarah.
Pelantikan merupakan esensi organisasi resmi berbadan hukum, sehingga guru-guru yang ter-amanah-kan dalam suatu SK, wajib mengambil peran dan tanggungjawab memikul beban program mulia yang berorientasi memajukan guru-guru sejarah sesuai visi dan misi AGSI.
Sementara seminar dan lawatan adalah kegiatan ilmiah yang sifatnya "nutrisi bergizi" bagi guru untuk menyegarkan kembali memori sejarah yang mungkin saja lama vakum.
Untuk kegiatan seminar nasional, panitia menghadirkan tiga narasumber. Sumardiansyah Perdana Kusuma yang juga Presiden AGSI menjadi pemateri pertama. Mas Rian sapaan akrabnya menyajikan materi terkait pentingnya guru menguasai falsafah, mashab, dan sumber primer sejarah untuk menyajikan pembelajaran sejarah sesuai zaman. Selain itu, metode pembelajaran dilakukan oleh guru semenarik mungkin di depan kelas.