Sebelumnya mantan komandan polisi yang terancam dihukum mati karena pembunuhan tersebut, Azilah Hadri, mengklaim bahwa Datuk Seri Najib Razak memberi perintah untuk membunuh Altantuya Sharibuu pada 2006 silam.
Dia mengklaim bahwa Najib, yang pada saat itu adalah wakil perdana menteri dan juga menteri pertahanan, bertemu dengannya dan telah memerintahkan dia untuk menghabisi Altantuya.
Ketika itu Najib menyebut perempuan cantik tersebut adalah mata-mata asing yang berbahaya.
Najib Razak Mulai Disidang Dengan Ancaman Penjara 100 Tahun
Azilah mengatakan hal tersebut dalam surat pernyataannya kepada Pengadilan Federal Malaysia.
Surat pernyataan tersebut diajukan pada 17 Oktober lalu sebagai bagian dari upayanya mendapat keringanan hukuman. (ant/dil/jpnn)