2020 Sulsel Ekspor Perikanan Melalui Direct Flight

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Setelah pemerintah sukses meningkatkan ekspor Sulsel dengan direct call, sekarang Pemprov menginisiasi penerbangan langsung (Direct Flight).

Diinisiasi dinas perdagangan dan perindustrian, ekspor perikanan melalui direct flight Makassar-Jeddah akan dimulai Januari 2020 menggunakan WiseAir.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Sulsel, Hadi Basalamah, mengatakan, ekspor direct flight ini sudah disepakati dengan maskapai WiseAir dan sesuai rencana, ekspor perdana akan dilakukan januari 2020.

Kata Hadi, direct flight ini sangat positif. Khususnya dalam memangkas waktu. Jika selama ini ekspor menggunakan pesawat komersial atau transit Makassar ke Jeddah, butuh 24 jam, maka dengan direct flight, hanya butuh 8 jam saja.

Otomatis, dari segi biaya juga akan lebih menguntungkan bagi para pelaku ekspor. "Karena tentu memangkas biaya cost," kata Hadi usai melaksanakan forum ekspor bertajuk Fasilitasi Kelancaran Ekspor Komoditi Perikanan Melalui Transportasi Udara, di Hotel Arthama, Jalan Haji Bau, Senin, (23/12/19)

Tak hanya itu, direct flight ini dihadirkan untuk lebih meningkatkan ekspor perikanan Sulsel. Tahun ini saja, Januari-Oktober 2019 ekspor perikanan Sulsel diakui bertumbuh 14 persen.

Frekuensi ekspor perikanan yang telah berjalan 25 ton. Tetapi, untuk pengiriman antarpulau mencapai 40 ton setiap pengiriman.

Sehingga potensi untuk meningkatkan ekspor perikanan itu diakui sangat besar. Hingga 2020, dengan adanya direct flight ditargetkan meningkat tiga kali lipat.

"Bahkan bisa lebih dengan terus meningkatnya produksi perikanan Sulsel yang sangat tinggi," kata Hadi.

Berdasarkan data Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar, produksi ikan dari Januari-November tumbuh 353 persen. Sementara untuk ekspor perikanan ke Jeddah mencapai 583 ton.

"Jadi peluang untuk ekspor itu sangat besar. Dengan fasilitas ini maka akan bisa lebih meningkatkan lagi," kata Kepala Balai Besar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan Makassar, Sitti Chadidjah yang juga hadir langsung di forum ekspor ini bersama para pengusaha ekspor dan pihak jsa penerbangan, Kargo PT Angkasa Pura I, kemarin.

Branch Manager Kargo PT Angkasa Pura I, Lasono, mengatakan siap mendukung penuh direct flight tersebut. Sebagai bentuk dukungan, makan akan dibangun terminal khusus dengan beberapa fasilitas.

Seperti kolam penyegaran ikan dan freezer. "Fasilitas ini sangat membantu komoditas ekspor. Khususnya untuk ekapor ikan hidup agar bisa aman dan terlayani cepat," katanya.

Menanggapi direct flight ini, Ketua Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) DPD Provinsi Sulselbar, Arief R Pabettingi, mengatakan sangat menyambut baik. Direct flight ini diakui akan sangat menguntungkan pelaku eksportir.

Khususnya dalam percepatan, maupun segi biaya logistik. Sehingga kata dia, eksportir akan menjadikan fasilitas ini sebagai batu loncatan untuk meningkatkan ekspor 2020. "Demi kemajuan Sulsel," katanya. (mum)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan