RI Jauhi Ketergantungan BBM

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Praktik tangan besi AS memunculkan konflik global. Hal ini sangat berpengaruh terhadap harga minyak dunia.

DI bawah kepemimpinan Donald Trump, perang urat saraf akan terus tersaji. Bukan hanya dengan Tiongkok, namun juga dengan negara Arab dan Timur Tengah.

Akibatnya, harga minyak dunia tak pernah benar-benar stabil. Nah, selama ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang masih sangat bergantung terhadap minyak dunia. Sektor energi ini bahkan salah satu item yang menguras banyak subsidi (uang negara).

Satu-satunya cara paling aman adalah dengan mengurangi, bahkan menidakan ketergantungan energi kepada pasar global. Indonesia mesti berdiri di atas kaki sendiri (berdikari) di sektor energi. Jalan menuju ke situ sedang dirintis.

Percepat B30

Pengamat ekonomi, Anas Iswanto Anwar,
mengatakan, konflik global, terutama AS dengan negara timur, akan berdampak bagi Indonesia. Suplai minyak akan terganggu, seiring Indonesia memang pada dasarnya sangat bergantung dengan minyak impor.

"Makanya ketergantungan itu harus segera dihilangkan. Ada B30 yang bisa dioptimalkan," kata Anas, kemarin.

B30 adalah produk pencampuran 30 persen biodiesel dengan 70 persen bahan bakar minyak jenis solar. Biodiesel sendiri bersumber dari minyak sawit alas Crude Palm Oil (CPO).

Sebelumnya, Kementerian ESDM telah menemukan B20. Modelnya sama dengan B30, namun dengan biodesel yang masih lebih sedikit, yakni 20 persen. Target pemerintah, per Januari 2020 ini, Program Mandatori Biodiesel B30 sudah berjalan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan