FAJAR.CO.ID -- Dari 35.769 hektare luas lahan yang sudah ditanami jagung oleh para petani di Kabupten Jeneponto, terdapat kurang lebih 1.0000 hektare luas lahan tanaman jagung yang terserang hama ulat grayak.
Data tersebut berdasarkan pengaduan para petani dan hasil pantauan dibeberapa kecamatan yang diperoleh Dinas Pertanian Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Kepala Bidang Tamanaman Pangan pada Dinas Pertanian Jeneponto, Bambang membenarkan hal tersebut.
Bambang mengaku dari hasil pantauannya tahun ini, para petani yang tersebar di beberapa kecamatan mengalami kerugian fatal dengan munculnya serangan hama ulat grayak tersebut. Para petani merasakan penyakit yang sama.
Akibat dari serangan hama ini, kata dia para petani mengalami kerugian hingga 1000 hektar luas lahan yang dinilai bakal gagal panen.
Dia menyebut, serangan hama terjadi di Kecamatan Bontoramba, Bangkala, Turatea, Rumbia, Kelara, Tarowang dan Kecamatan Batang.
Menurut dia, salah satu penyebab terjadinya serangan hama ini kerena pengaruh iklim serta curah hujan yang sangat rendah. Selain itu, hujan kadang turun di musim yang tidak menentu.
“Ya, kami dari Dinas Pertanian Jeneponto telah melakukan langkah – langkah antisipasi dan pengendalian serta pencegahan serangan ulat grayak ini pada tanaman jangung,” katanya, Rabu (15/1).
Diantaranya, melakukan penyemprotan racun insektisida dibeberapa kecamatan yang dianggap perkembangan ulat grayat ini sangat cepat.
Namun diakuinya, Dinas Pertanian Jeneponto mengalami kendala dalam melakukan pengendalian tersebut, karena kurangnya sarana hand sprayer dan pestisida.