SELEB.FAJAR -- Musik recycle atau daur ulang akan menjadi karya yang banyak diciptakan musisi di tahun 2020. Dominan dari genre Pop yang dibawakan secara akustik.
Biasanya, lagu-lagu dari band atau musisi papan atas Tanah AIr yang pernah hit di eranya. Tak hanya di Indonesia saja, musik recycle juga banyak dinyanyikan oleh musisi dari luar negeri.
Bahkan, kini punya segmen fan tersendiri. Musik rock juga diprediksi akan banyak dikeluarkan oleh para musisi.
Musisi Indonesia sekaligus Vokalis Band Padi, Andi Fadly mengatakan, tahun ini musik akan sama dengan tahun sebelumnya. Lagu-lagu band yang lebih santai atau akustik, menjadi perhatian dalam masyarakat.
Mengapa? Karena musik ini mengangkat nuansa yang lebih ringan. Sehingga dari hal tersebut, kembali banyak memancing dan melahirkan musisi solo baru.
"Lebih ringan, makanya disukai. Banyak penyanyi muda yang bermunculan di tahun ini dengan me-recycle lagu lama,"ucapnya.
Pengajar musik di Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Asep Hidayat mengatakan, sebetulnya musik genre lama atau pun baru, tetap akan sama porsinya. Tinggal bagaimana musisi bisa lebih kreatif mencuri perhatian pendengar dan pasar musik dengan ciri khas mereka.
Namun secara kreativitas, kata Asep, sebetulnya recycling itu tidak bagus dalam musik. Pasalnya, hal ini membuat musisi manja dan tak bisa berkarya.
"Masih sama sih sebelumnya, kecuali ada kesepakatan dan kesepahaman untuk melawan arus, itu mungkin akan sedikit berbeda ya. Tapi musisi jalan sendiri, label jalan sendiri,” pungkasnya.
Terpisah, Pemerhati Musik Sulsel, Andi Muhammad Ikhlas memberi pendapat berbeda. Ia kecenderungan lebih melihat musik rock dan experimental yang punya banyak pendengar. Sementara, musik mainstream atau alternatif tidak terlalu kelihatan beda dari tahun sebelumnya.
Tahun ini, kata dia, dari segi musik lebih berimbang antara rekaman keluaran major label dan rilisan mandiri. Beberapa band dan artis lawas siap-siap melepas rilisan, sementara musik mandiri (independen release) akan makin banyak dan berbahaya tahun 2020 ini.
"Nah malah akan lebih keliatan rilisan mandiri tanpa label yang akan melejit,"ucap pria yang akrab disapa Iko ini. (*)