FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto memberikan pidato kunci (keeynote speech) pada Seminar bertema "Integrated Medicine in the 4.0 Era". Kegiatan ini merupakan bagian dari Seminar Kedokteran Dies Natalis ke-64 dan Pertemuan Ilmiah Berkala ke-21 Fakultas Kedokteran Unhas, berlangsung di Baruga AP. Pettarani, Kampus Unhas Tamalanrea, Minggu (26/1).
Seminar dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Abdul Hayat Gani yang mewakili Gubernur Sulawesi Selatan, Rektor Unhas Dwia Aries Tina Pulubuhu, para dekan di lingkungan Unhas, serta ribuan peserta yang sebagian besar merupakan dokter.
Dalam pidato kuncinya mengawali acara, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan tentang kebijakan sektor kesehatan yang menjadi fokus pemerintah. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 saat ini mengarah kepada peningkatan akses pelayanan kesehatan, melalui beberapa aspek seperti penguatan dasar, promotif dan preventif yang kemudian didukung oleh inovasi pemanfaatan teknologi.
"Dalam rangka memenuhi target RPJMN tersebut, kami menerapkan setidaknya lima strategi, yaitu: gerakan kesehatan ibu dan anak untuk mengatasi masalah stunting dan menekan angka kematian ibu dan anak, percepatan gizi masyarakat dengan kearifan lokal, penurunan angka penyakit yang bersinergi dengan kementerian dan lembaga lain, penguatan germas, dan pengawasan obat dan makanan yang beredar di masyarakat," kata Terawan.
Terawan selanjutnya mengatakan bahwa pada era ini millenial terjadi beberapa pergeseran pola penyakit, demografi, ekonomi, budaya dan perilaku manusia yang mempengaruhi produktivitasnya dimasa mendatang. Pergeseran ini perlu diantisipasi dengan penyiapan tenaga medis khsusnya dokter yang memadai.