Kabar yang sampai di telinganya ini membuat SBY bersikap. Dia tak ingin ada orang yang sengaja diincar lewat isu Jiwasraya. “Mendengar berita seperti ini, meskipun belum tentu benar dan akurat, saya harus punya sikap. Sikap saya adalah tak baik dan salah kalau belum-belum sudah main target-targetan,” tutur SBY.
Dia melarang para kader Demokrat yang menjadi anggota DPR RI, untuk ikut-ikutan berpikir seperti itu. Punya niat dan motif seperti itu, lanjut SBY, salah besar. SBY menegaskan nama-nama yang sering disebut di arena publik dan seolah pasti terlibat dan bersalah belum tentu bersalah. Termasuk tiga nama tersebut.
“Secara pribadi saya mengenal Ibu Sri Mulyani, Ibu Rini dan Pak Erick sebagai sosok yang kompeten dan mau bekerja keras. Kalau tingkat presiden, sangat mungkin Pak Jokowi juga tidak mengetahui jika ada penyimpangan besar di tubuh Jiwasraya itu. Prinsipnya, jangan memvonis siapapun sebagai bersalah, sebelum secara hukum memang terbukti bersalah,” sebut SBY.
Dalam tulisannya, SBY menyarankan agar ada pengusutan kasus Jiwasraya yang diduga digunakan untuk kepentingan Pemilu 2019 perlu diinvestigasi. “Apakah memang ada uang yang mengalir dan digunakan untuk dana politik pemilu?” tanya SBY.
Investigasi, lanjutnya, penting dilakukan karena sudah banyak pertanyaan yang berseliweran di masyarakat. Karenanya, perlu dijawab dengan mengusut tuntas tentang dugaan aliran dana dari Jiwasraya untuk kepentingan politik. “Investigasi ini penting dilakukan untuk menjawab pertanyaan dan praduga kalangan masyarakat bahwa dalam kasus Jiwasraya ini dicurigai ada yang mengalir ke tim sukses Pemilu 2019 yang lalu. Baik yang mengalir ke partai politik tertentu maupun tim kandidat presiden,” bebernya.