Kini soal perguruan tinggi.
Hari-hari ini kampus tentu lagi heboh. Banyak yang menilai kebijakan itu baru. Dan mendasar. Setidaknya untuk Indonesia.
Sebagian lagi menilainya menyimpang dari tujuan dasar pendidikan di universitas. Lalu mengaitkannya dengan untuk apa ada politeknik.
Yang paling menarik adalah itu: mahasiswa tidak lagi harus 4 tahun (8 semester) belajar di dalam kampus. Sebagiannya boleh tidak usah datang ke kampus. Yakni yang tiga semester (1,5 tahun). Tapi yang benar-benar harus di luar kampus adalah dua semester, 1 tahun.
Berarti sepertiga waktu kuliah tidak perlu lagi memikir kos di dekat kampus. Atau bagaimana harus mencari tempat parkir yang kian sulit di kampus-kampus.
Selama dua semester mereka harus bekerja di suatu perusahaan/lembaga. Atau harus magang di perusahaan/lembaga. Atau membantu menjadi tenaga riset para guru besar dan mahasiswa S3.
Atau merintis dan menjalani bisnis sendiri. Bagi mahasiswa yang selama ini sudah merangkap berbisnis kecil-kecilan tentu tidak ada alasan lagi bisnisnya tidak berkembang --dengan alasan sibuk kuliah.
Sering sekali saya diundang ke kampus untuk memberi kuliah umum tentang bisnis. Saya selalu kaget --kaget yang saya selalukan-- melihat begitu banyak mahasiswa yang sudah mulai berbisnis. Banyak juga yang sulit berkembang dengan alasan itu tadi --sibuk kuliah.
Dengan kebijakan baru ini tentu kehidupan di kampus akan berubah total.
Sepertiga pengunjung kantin akan hilang. Tempat kos lebih sepi. Tempat parkir motor bisa sedikit lebih longgar.