FAJAR.CO.ID,SURABAYA-- Bukan hanya suspect virus corona yang diisolasi. Istri yang nakal tukang selingkuh pun harus diisolasi. Seperti Karin, 44.
Untungnya, masa isolasi Karin tidak cukup lama. Hanya lima hari saja. Meski begitu, masa isolasi yang cukup singkat itu membuatnya trauma. Sejak saat itu, ia takut bertemu dengan suaminya, Donwori, 45.
Betapa tidak, Karin sudah bak kucing yang dikandangkan. Mending kalau di kamar ada kamar mandi, kulkas atau televisi. Itu mah hotel ya, paling tidak itu penjaranya koruptor lah. Tapi pada kasus Karin ini, segala fasilitas itu tidak ada. Ia diikat di atas kasur dalam gelap.
Ia tidak diberikan kebebasan untuk ke kamar mandi. Baru kalau ia teriak-teriak kebelet, akan diantar. Itu pun kalau anaknya sedang tak kuliah. Kalau tidak, ia terpaksa harus pup dan pipis di tempat tersebut.
Makan pun, ia juga harus menunggu anaknya pulang. Tak boleh makan sendiri, harus disuapi. Itu pun Karin setengah hati makannya. Kalaupun tidak dipaksa anak sambil memohon dan menangis, Karin tak sudi juga makan. “Saya makan cuma kasihan melihat anak saya saja. Kalau tidak gara-gara mereka, mending saya mati kelaparan saja,” cerita Karin.
Karin sendiri tak tahu akan sampai kapan ia dikurung jika tidak dibebaskan secara sembunyi-sembunyi oleh anaknya dan disuruh kabur dari rumah. Secara diam-diam, tiga anak Karin merencanakan pembebasannya. Ia bahkan sudah dikontrakkan rumah agar tidak bisa terlacak oleh Donwori. Sebagai ibu, Karin mengaku sangat bangga dengan anak-anaknya.
“Anakku sebelumnya gak berkutik tapi diancam sama ayahe. Kalau sampai sekongkol membela Mama, akan diputus biaya sekolahnya. Tapi akhire ya gak tega sama Mamae,” lanjutnya suatu siang di Pengadilan Agama (PA) Klas 1A Surabaya.
Setelah kabur itu, barulah Karin move on. Ia hubungi Donwori. Ia sampaikan dengan atau tanpa persetujuannya, Karin akan mengurus cerai. Ia tak sudi tinggal dengan laki-laki gila yang tega mengunci istrinya sendiri ini. Perceraian ini sudah mengantongi izin dari anak-anaknya.
Karin mengatakan, sebelum tragedi penyekapan ini, hubungan rumah tangganya dengan Donwori memang sudah cukup renggang. Karin sendiri tidak cerita jelas apa penyebabnya. Tapi, katanya ia sudah cukup lama pisah ranjang dengan Donwori. Nah, di sela-sela kerenggangan hubungan ini, Karin didekati dengan seorang laki-laki.
Belum, belum sampai ketemuan atau “tidur bersama” laiknya pasangan selingkuh. Yang Karin lakukan hanyalah teleponan dari pagi hingga malam. Ia juga tak sungkan berkirim pesan mesra bin jorok pada kekasihnya. Tak masalah, pikirnya. Toh suami sudah cuek bebek, pikirnya lagi.
Eh, rupanya, melihat Karin yang sibuk dengan kekasih barunya membuat Donwori panas. Ia sempat menumpahkan amukannya ke Karin. Memukul wajah Karin hingga berdarah sebelum mengurungnya berhari-hari ini.
Atas perbuatan-perbuatannya ini, Karin bakalan menuntut Donwori. Ya paling tidak bisa membawa serta haknya selama ini. Dimana ia membantu Donwori berdagang siang malam tanpa digaji. “Aku lek gak kunu (Donwori, Red) aneh-aneh disikan, aku ya gak akan selingkuh,” pungkas Karin yang mengaku diselingkuhi duluan oleh Donwori. (*/opi)
(sb/is/jay/JPR)