FAJAR.CO.ID, MAKASSAR - Orang tua mesti lebih memperhatikan anaknya. Meski dalam posisi bagaimana pun.
Anak yang merasa bersalah dengan masalah yang ia hadapi, punya cara untuk menutupi kesalahannya itu. Salah satunya dengan berbohong.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Ibrahim Tompo berpesan, para orang tua mesti lebih memperhatikan anaknya dalam kondisi apapun. Bahkan dalam posisi salah bagaimana pun anak tersebut.
Dia mencontohkan kasus yang dilakukan oleh SR (12). Anak itu merekayasa penculikan dirinya, karena merasa kurang diperhatikan, dan tidak adil di keluarganya.
Persitiwa itu terjadi di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Pada hari Sabtu, (7/3/2020) lalu.
"Hal ini disebabkan karena anak tersebut punya kesalahan terhadap orang tuanya, yang harus ia hadapi. Dia cemas. Akhirnya timbullah cerita rekayasa," katanya, Rabu (11/3/2020).
Awalnya SR menerima info dari adiknya berinisial I. SR dituduh menghilangkan sandal ibunya. Dia berusaha mencari namun tak kunjung ketemu. I mengatakan, SR akan dimarahi ibunya.
Ditambah lagi kakaknya berinisial F datang dan menyuruh SR untuk pergi saja dari rumah. SR pun pergi dari rumahnya dan bersembunyi di kolom rumah tantenya, hingga berjam-jam.
Singkat cerita, saat SR kembali ke rumahnya, dia mengaku ke keluarganya bernama Erni bahwa ia baru saja diculik oleh Orang Tak Kenal (OTK).
Polres Pangkep mendengar informasi itu langsung turun tangan. Bahkan telah melakukan olah kejadian perkara (TKP). Di saat itu, SR pun akhirnya mengakui. Penculikan dirinya hanya hoaks belaka.