FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Virus corona yang merebak di Indonesia mempengaruhi harga bahan pokok di pasaran. Salah satunya pasar tradisional di Kota Makassar yaitu pasar terong.
Harga bahan pokok yang melejit berdampak pada omset dan pemasukan pedagang. Hal tersebut diakui Erna, salah seorang pedagang saat ditemui fajar.co.id, Selasa, (17/3).
"Gara-gara naikmi semua harga bahan makanan, kita pedagang juga kurang pemasukan, karena tinggi harganya bahan makanan, masyarakat juga kurangmi belanja," ucapnya.
Dari pantauan fajar.co.id, sejumlah harga bahan makanan pokok merangkak naik dari harga normal. Telur ayam ras yang sebelumnya Rp40.000 naik hingga Rp52.000 per rak.
Sementara harga gula pasir eceran yang harga normalnya berkisar Rp12.500 naik menjadi Rp18.000 per kilogram. Terigu dari berbagai merek seharga Rp9.000 naik hingga Rp11.000 per kilogram.
Selain itu, harga minyak goreng dengan berbagai merek juga mengalami kenaikan dari awalnya Rp13.000 naik menjadi Rp6.000 per liter. Begitu pun dengan harga bawang merah dan bawang putih seharga Rp40.000 hingga Rp50.000 per kilogram.
Erna mengaku, dengan harga yang merangkak naik, membuat pemasukannya turun hingga 50 persen.
"Iya karena terlalu tinggi harganya makanya banyak pelanggan yang lari, kita juga kurang omsetnya sekitar 50 persen," bebernya. (qyswanty/fajar)