FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Ketua Bidang Organisasi DPD I Golkar Sulsel, Muhammad Risman Pasigai angkat bicara terkait munculnya Kelompok Pembaharuan jelang Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sulsel.
Risman mengatakan apa yang dilakukan beberapa ketua DPD II termasuk beberapa Plt Ketua Golkar dan kader senior adalah sesuatu yang biasa saja. Perbedaan pandangan atau pilihan adalah sesuatu yang biasa dalam budaya demokrasi di Partai Golkar.
"Meskipun di partai Golkar tidak dikenal istilah Golkar Pembaruan apalagi kalau motifnya dendam politik," kata Risman kepada fajar.co.id, Selasa (17/03/2020).
Risman menyebutkan pertemuan kelompok tersebut adalah membicarakan kepentingan mereka semata, bukan kepentingan Partai Golkar. Di mana cenderung menyerang pribadi di Golkar termasuk ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Nurdin Halid.
"Saya kira sangat tidak etis, karena mereka bicara tentang kepentingan calon ketua di DPD Golkar Sulsel. Tetapi apapun itu, hak mereka dan tidak ada yang melarang," sebutnya.
"Kita cuma ingatkan saja, bahwa langkah yang mereka lakukan dengan melakukan penilaian terhadap kinerja Golkar Provinsi di ruang publik adalah langkah keliru. Karena kalau mau evaluasi ada forum untuk itu yakni musda," lanjutnya.
Risman bahkan mengungkapkan Kelompok Pembaharuan diinisiasi oleh orang tertentu dengan modus tertentu. "Istilahnya TSM (terlanjur sepakat melawan), saya kira itu adalah gerakan yang tidak sehat," ungkapnya.
Diketahui ada 14 pimpinan DPD II yang membentuk Kelompok Pembaharuan. Kelompok ini diinisiasi oleh Rusdin Abdullah (mantan bendahara DPD Golkar). (mirsan/fajar)
