Masa Pembatasan Sosial, Psikolog Unhas Sarankan Ini

  • Bagikan

“Kalau seseorang tinggal bersama keluarga, setidaknya ia masih ada teman bicara atau mitra berinteraksi. Kalau tinggal sendiri, bagaimana? Tentu ia menghadapi tantangan lebih besar. Untuk itu dibutuhkan pendekatan khusus dalam mengisi masa-masa pembatasan sosial ini,” papar Juwita.

Menurut Andi Juwita yang juga merupakan Sekretaris Pengurus Himpunan Psikologi Seluruh Indonesia (HIMPSI) Wilayah Sulawesi Selatan ini, lamanya fase penyesuaian bisa berbeda-beda bagi setiap orang. Ada yang butuh waktu dua sampai tiga hari, namun ada juga yang membutuhkan waktu lebih lama.

Untuk menghadapi masa pembatasan sosial, Andi Juwita Amal selanjutnya membagikan beberapa tips dan langkah yang bisa dilakukan setiap orang.

  1. Social distancing bukan berarti emotional distancing. Gunakan teknologi untuk bergaul. Sebaiknya, kurangi membahas situasi saat ini.
  2. Buat rutinititas baru, mulai menyusun jadwal harian untuk seminggu, atau selama waktu pembatasan sosial. Harap diingat bahwa ini bukan liburan, sehingga sedapat mungkin produktivitas dan pekerjaan dapat tetap berjalan.
  3. Lakukan aktivitas fisik yang menyegarkan tubuh, pikiran dan perasaan, sesuai dengan minat dan kesenangan (olah raga, memasak, mengurus taman, menata rumah, dan lain-lain).
  4. Perluas wawasan, tigkatkan kemampuan kognitif, bilsa dilakukan dengan baca buku, namun batasi penggunaan internet. Hal ini juga bermanfaatkan untuk mengalihkan fokus pada situasi krisis.
  5. Family time, adalah pilihan bagi yang tinggal bersama berkeluarga. Saat ini, semua anggota keluarga berada di rumah, ini momen yang jarang terjadi. Manfaatkan untuk lebih banyak saling terhubung secara emosional.
  6. Lakukan me time, merupakan pilihan untuk yang tinggal sendiri. Manfaatkan waktu untuk mengurus diri, memanjakan diri, dan menyenangkan diri sendiri. Namun tetap diingat bahwa me time ini bukan isolasi diri.
  7. Beribadah dan mendekatkan diri pada sang pencipta.
  8. Lakukaan relaksasi. Bisa dengan melakukan yoga, atau mendengarkan musik, sesuai preferensi masing-masing.
  9. Lakukan hal menyenangkan yang masih dapat dilakukan, misalnya hobby.
  10. Batasi berita, baik dari televisi maupun internet. Hal ini penting untuk mencegah kekhawatiran berlebihan.
  11. Rajin mandi, hal ini dapat meningkatkan perasaan bersih, membuat diri lebih segar.

Tentu saja setiap orang bisa menemukan langkah kreatif untuk membantu dirinya dalam melewati situasi pembatasan sosial, atau menjalani situasi ini dengan lebih ringan dan menyenangkan. (rls)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan