Ali Baal juga mengingatkan, agar para bupati dapat terus memberikan sosialisasi tentang Virus Corona dan cara pencegahannya. Perlu dilakukan untuk memutuskan rantai penyebaran Covid -19, sehingga Sulbar benar-benar aman hingga wabah tersebut berakhir.
Saat ini, kata dia, Pemprov Sulbar memiliki sejumlah keterbatasan dalam penanganan Covid-19. Yakni logistik untuk pemeriksaan laboratorium, masih minimnya Alat Pelindung Diri (APD), masker dan Hand senitazer, minimnya Sumber Daya Manusia (SDM) terutama dibidang ahli paru, radiologi, serta minimnya pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dibidang kesehatan.
Sementara Bupati Mamuju Tengah, Aras Tammauni mengatakan, dokter dan perawat merupakan garda terdepan dalam menangani berbagai penyakit termasuk Virus Corona yang sangat mengancam jiwa, baik pasien maupun tenaga medis itu sendiri, sehingga menurutnya diperlukan keseriusan dalam mendukung kerja tenaga medis, salah satunya tentang pengadaan Alkes berupa APD.
"Tenaga medis kita banyak tenaga kontrak dan telah banyak dokter yang telah meninggal, begitupun tenaga medis kita yang kewalahan dan yang banyak membantu kebanyakan tenaga PTT sehingga kiranya kepada Gubernur Sulbar dapat mengusulkan ke Presiden agar tenaga PTT dapat diangkat menjadi PNS, "harap Aras
Wakil Bupati Polewali Mandar, Muh. Natsir Rahmat menyampaikan, Pemkab Polewali Mandar telah telah melakukan berbagai upaya untuk penanganan penyebaran Covid-19, diantaranya pemembentuk gugus tugas berdasarkan perintah Gubernur Sulbar, penetapan status siaga bencana Covid-19, menertibkan kerja para ASN untuk bekerja di rumah, dan melakukan sosialisasi tentang dampak virus corona.