Sawah Tadah Hujan Bisa Panen Tiga Kali Setahun

  • Bagikan

“Berdasarkan pengkajian kami, pemanfaatan air tanah dengan menggunakan pompa penting untuk dipraktikkan. Mereka menyiram sawah tadah hujan terutama pada musim tanam ketiga atau musim kemarau,” jelasnya.

Mekanisme pemanfaatan pompa air, disebut Fadjry, harus menyesuaikan dengan kondisi di lapangan. Air tanah di lahan sawah  yang dangkal dengan tingkat kedalaman sekitar enam hingga sepuluh meter, cukup menggunakan pompa kapasitas kecil pun mampu mengeluarkan air yang cukup untuk sawah.

“Sedangkan untuk daerah lain yang lebih jauh dari sungai dan air tanah lebih dalam posisinya, maka diperlukan pompa dengan kapasitas lebih besar agar dapat mengeluarkan air dengan debit yang sama,” terang Fadjry.

Selain pemanfaatan pompa air, optimalisasi sawah tadah hujan juga dilakukan  dengan memerhatikan kondisi tanah. Pada lahan yang bertekstur liat, produktifitas padi dapat mencapai 8 ton per hektare sedangkan pada lahan yang bertekstur pasir produktivitasnya 5 ton per hektare.

“Untuk itu, kami melakukan upaya untuk meningkatkan produktivitas padi pada lahan sawah yang bertekstur pasir di antaranya dengan penambahan bahan organik untuk meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan kemampuan tanah dalam memegang air,” pungkas Fadjry. (rls)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan