Ngawur… Kualifikasi Olimpiade Berlangsung di Tengah Wabah, Tim Tinju Positif Corona

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID -- Enam anggota tim tinju yang mengikuti kualifikasi Olimpiade zona Eropa di London pada Maret ini, dinyatakan positif virus corona alias Covid-19.

Dilansir dari BBC Sport, Federasi Tinju Turki mengatakan dua petinju dan seorang pelatih positif terjangkit virus corona.

Sekretaris Jenderal Federasi Tinju Kroasia Marko Marovic juga mengklaim seorang petinju dan dua pelatih terinfeksi Covid-19. “Epidemiolog kami mengatakan bahwa mereka (petinju dan pelatih) yang paling mungkin terinfeksi selama kualifikasi Olimpiade,” kata Marovic kepada BBC Sport.

“Kami prihatin dengan kesehatan para petinju kami. Kami masih berdoa bahwa semuanya berakhir dengan baik dan tidak akan ada yang positif lagi,” tambahnya.

Saat ini, kata dia, kedua pelatih dan seorang petinju sedang menjalani karantina.

Sebelumnya, Federasi Tinju Turki menilai bahwa penyelenggara kualifikasi termasuk Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak bertanggung jawab terhadap tiga orang dari timnya mengalami positif.

Presiden Federasi Tinju Turki Eyup Gozgec mengatakan bahwa pihak penyelenggara gagal mengatasi wabah dengan serius dan tidak peduli. Mereka terkesan ngawur dalam menyelenggarakan ajang itu.

“Aku hanya ingin tahu, ketika seluruh dunia dalam siaga tinggi, mengapa mereka mengadakan acara ini? Kami tidak melihat standar kesehatan di sana. Tidak ada tindakan pencegahan,” tegasnya.

Sementara dari pihak IOC mengklaim kalau satuan tugasnya tidak menyadari adanya hubungan antara kompetisi dan infeksi. Selain itu saat kualifikasi berjalan tidak ada larangan dari pemerintah setempat.

Komite penyelenggara lokal juga mengatakan bahwa mereka telah menerapkan tindakan pencegahan tambahan dan bahwa tidak ada tim yang melaporkan gejala pada acara tersebut.

Dalam sebuah surat yang dikirim ke anggota dewan Konfederasi Eropa (EUBC) Gozgec menulis tentang kondisi atlet yang terjangkit virus korona.

“Ada dua dari atlet kami dan seorang pelatih telah diuji dan hasilnya positif Covid-19. Mereka pulang ke Turki setelah mengikuti kualifikasi Olimpiade di London. Saat ini mereka berada dalam pengobatan. Dan untungnya meraka dalam kondisi baik. Ini adalah bencana akibat dari tidak bertanggung jawabnya satuan tugas tinju IOC,” bunyi surat tersebut.

“Penyelenggara itu tidak bertanggung jawab. Dan saya pikir mereka tidak menyadari pentingnya masalah kesehatan,” sembur Gozceg.

“Mereka tidak menganggap serius wabah ini dan mereka tidak peduli tentang itu. Mereka tidak melakukan tes bagi kami. Mereka hanya mengatakan kepada kami untuk pergi. Mereka menurunkan kami di bandara dan itu saja. Kesehatan atlet dan staf kami adalah prioritas kami,” tegasnya.

Belum jelas apakah para petinju dan pelatih terjangkit virus korona di London atau saat mereka kembali ke Turki.

Namun, di sisi lain, Satuan Tugas Tinju IOC (BTF) menggelar acara kualifikasi Olimpiade zona Eropa pada 14 Maret 2020. Sehari setelah semua liga sepak bola di Inggris Raya (Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia) telah dihentikan.

Lalu BTF memutuskan melakukan perubahan agar kualifikasi dilakukan di tempat tertutup.

Namun, setelah hari ketiga kompetisi, acara tersebut dihentikan. Dalam sebuah pernyataan, BTF mengungkapkan simpati untuk para atlet yang terjangkit virus korona dan berharap mereka cepat pulih.

“BTF tidak menyadari adanya hubungan antara kompetisi dan infeksi. Banyak peserta berada di kamp-kamp pelatihan independen sebelum kompetisi dimulai. Dan telah kembali ke rumah beberapa waktu yang lalu sehingga tidak mungkin untuk mengetahui sumber infeksi,” kata IOC.

“Pada saat kualifikasi Eropa di London ada banyak olahraga dan peristiwa lain terjadi di Inggris, karena tidak ada larangan dari pemerintah. Menjaga kesejahteraan atlet, pejabat, dan semua peserta lainnya selalu menjadi prioritas utama bagi BTF,” tambah IOC.

Juru bicara komite penyelenggara lokal mengatakan, langkah-langkah ekstensif ditempatkan untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan peserta selama kompetisi.

“Tim medis kami semuanya diturunkan selama turnamen untuk kesehatan tim peserta. Penjagaan ekstra pun dilakukan. Seperti menyediakan hand sanitizer dan rutin mengetes suhu tubuh atlet. Tim medis kami rutin mengecek kondisi para atlet peserta,” tulisnya dalam siaran pers resmi.

Tim medis, lanjutnya, juga diminta untuk mengambil tindakan jika ada anggota dari delegasi peserta yang menunjukkan gejala virus. "Selama kompetisi, tidak ada laporan gejala dari tim peserta,” tandasnya. (JPC)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan