”Meski demikian, stimulus tersebut akan percuma jika tidak diikuti perbankan menurunkan bunga kreditnya. Sehingga bisa mendorong perekonomian lebih lanjut,” urai Perry.
BI bersama OJK, industri perbankan, dan industri keuangan lainnya telah melakukan penyesuaian jadwal operasional sejak 30 Maret. Perry juga memastikan pemenuhan kebutuhan uang tunai dilakukan secara front loading. Menambah persediaan uang di ATM dan uang di dalamnya dijamin higienis. Meski demikian, dia mengimbau masyarakat bertransaksi nontunai.
”Untuk itu, BI menetapkan penyesuaian atas pengenaan biaya MDR QRIS menjadi 0 persen khusus untuk merchant dengan kategori usaha mikro yang berlaku mulai 1 April sampai 30 September mendatang. Begitu juga biaya sistem kliring nasional,” bebernya.
Pemerintah Masih Kaji Aturan Mudik
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemerintah tengah mengkaji aturan resmi tentang mudik. Terutama terkait dengan penutupan tol. Menurut Luhut, kajian tersebut akan mempertimbangkan pasokan logistik dan akses kesehatan. Sambil menunggu terbitnya aturan resmi tentang mudik, Luhut meminta masyarakat menaati kebijakan social distancing.
Kemarin siang Luhut menyatakan, bakal ada format soal aturan mudik. Namun, hingga berita ini ditulis sekitar pukul 22.00 tadi malam, belum ada format resmi yang disampaikan. Namun, Luhut secara tersirat menegaskan bahwa aturan mudik tak hanya berlaku untuk Jakarta.
Luhut tak ingin masyarakat melihat apa yang dilakukan pemerintah terlambat. Sebab, dampak Covid-19 ini berjalan cepat. Dia membandingkan dengan Amerika yang pernah dikunjunginya beberapa waktu lalu. Saat itu Amerika masih aman. ”Tiba-tiba dua minggu lalu sudah seperti kebakaran jenggot semua,” katanya. (jpc/fajar)