Aliyah Mustika Ilham: Mari Bersatu Gagalkan Skenario Kajian BIN

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Dalam rapat kerja gabungan (Rakergab) Komisi IX DPR RI, Aliyah Mustika Ilham dari fraksi Demokrat menekankan pentingnya upaya bersama, untuk menggagalkan skenario kajian Badan Inteligent Nasional (BIN) terkait Covid 19 di Indonesia.

Di mana hasil estimasinya luar biasa, hampir 99% tepat. Akurasinya sampai akhir bulan Maret, korban 1528 jiwa dari jumlah prediksi 1577 jiwa.

"Bercermin pada hasil analisa BIN untuk bulan Maret yang 99% akurat, tentu penting untuk dipikirkan bersama bagaimana menggagalkan agar analisa BIN untuk bulan berikutnya tidak lagi terjadi," ujarnya, Jumat (3/4/2020).

Estimasi BIN untuk bulan Juli cukup mengerikan sekitar 106.287 jiwa. Tentunya kita semua berharap ini tidak terjadi.

Diketahui, dalam Rakergab Komisi IX yang berlangsung hingga pukul 02.20 dini hari (03/04/2020) dan dihadiri oleh Anggota Komisi IX bersama Menteri kesehatan RI, Menteri Ketenagakerjaan RI, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid 19, serta Plt Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dipaparkan permodelan terbaru mengenai penularan COVID-19 dibuat oleh Badan Intelijen Negara (BIN).

Hasil pemodelan ini diungkapkan langsung oleh Kepala BNPB Doni Monardo selaku Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Skenario berdasarkan kajian BIN
• Estimasi jumlah kasus/bulan (puncak dibulan mei)

  • Estimasi jumlah kasus di akhir Maret 1577 (realita 1528, akurasi prediksi ~99%)
  • Estimasi jumlah kasus di akhir April 27,307
  • Estimasi jumlah kasus di akhir Mei 95,451
  • Estimasi jumlah kasus di akhir Juni 105,765
  • Estimasi jumlah kasus di akhir Juli 106,287

• Terdapat 50 Kab/Kota prioritas dari 100 kabupaten yang memiliki tingkat risiko tinggi dengan 49% diantaranya berada di pulau jawa.

• Setidaknya 10 Provinsi yang mengalami kekurangan FASKES dalam penanggulangan Covid-19 yaitu Jawa Barat, DIY, Sulawesi Selatan, Bali, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Papua, NAD, Sulawesi Tenggara dan Maluku.

• Kekurangan FASKES ini termasuk SDM Tenaga Kesehatan ( NaKes ), ruang isolasi tidak memadai, jumlah tes kit dan APD.

Untuk itu, menurut Aliyah Mustika Ilham, kerja keras, saling dukung antar berbagai elemen masyarakat sangat dibutuhkan. "Kerja-kerja dan upaya melawan Covid 19 haruslah kompak, untuk menggagalkan skenario kajian BIN," tambahnya.

Melawan Covid 19 bukan hanya menjadi tugas dan tanggung jawab segelintir orang, tetapi menjadi tugas dan tanggung jawab bersama.

"Kekompakan, rasa kebersamaan, saling peduli, harus dimiliki. Satukan tekad untuk berjuang bersama melawan Covid 19, dengan dibarengi dengan doa, agar Pandemi ini segera berlalu," lanjutnya. (taq)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan