FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Anggota Komisi A DPRD Kota Makassar, Azwar ST meminta Pemkot segera mengajukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Terlebih melihat virus corona semakin mewabah di Makassar.
Namun Azwar merasa pesimis melihat tidak tegasnya pemkot dalam menerapkan physical distance. Misalnya saja, Azwar mencontohkan, toko-toko non kebutuhan pokok yang ramai pengunjung masih banyak yang buka. Seharusnya ada tindakan tegas dari pemkot.
"Saya sejak 3 minggu lalu berteriak selalu agar lockdown parsial khusus kota Makassar. Ketika istilah lockdown masih dipakai pada waktu itu, termasuk saya mengkritisi untuk penutupan total toko-toko non kebutuhan pokok yang ramai pengunjung seperti Alaska, Bintang, Agung dll. Tapi tidak serius digubris," ungkap Azwar saat dihubungi, Kamis (9/4/2020).
"Sekarang kita sudah zona merah. Epicentrum Covid di Sulawesi, bahkan Indonesia Timur itu di Makassar, maka sudah saatnya walikota mengajukan PSBB bukan PSBK," urainya
Azwar mengatakan tak ada yang lebih utama dari keselamatan nyawa warga. Ia meminta pemerintah sigap dan menindak tegas yang melanggar.
"Masih banyak yang mesti dievaluasi. Masih tidak tegas. Buktinya sebelumnya sudah mengarahkan toko besar yang ramai pengunjung untuk tutup, eh sehari kemudian diralat lagi bisa buka tapi hanya setengah hari. Malah kalau buka sempit waktunya begitu orang malah akan tetap datang dan berdesak-desakan. Keselamatan warga mesti diutamakan," tegas politisi PKS ini.
Selain perepan PSBB, Azwar juga mendorong pemkot membeli alat PCR Test yang keakuratannya tinggi. Agar kasus positif corona bisa segera terdeteksi dan cepat ditangani.
"Kemudian Pemkot mesti segera mengadakan alat PCR test yang keakuratannya tinggi. Agar kasus positif bisa segera diketahui dalam hitungan menit. Alat PCR test itu tdk mahal, dibawah Rp1 miliar," terang dia. (endra/fajar)