FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Distribusi air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Makassar kembali terganggu dengan bocornya salah satu pipa penghantar di perempatan Jl Veteran – Jl Bawakaraeng.
Kabag Humas PDAM Kota Makassar mengaku kebocoran tersebut akibat proyek galian dan bor bawah tanah pemasangan pipa jaringan kabel milik PLN.
Hal tersebut disoroti Legislator Kota Makassar, Hasanuddin Leo. Ia menyampaikan tingkat kebocoran PDAM Makasaar masih sangat tinggi berada di kisaran 47 persen.
Menurut Anggota Komisi B Bidang Keuangan dan Ekonomi ini, sebelum terjadi kebocoran seperti ini seharusnya PDAM rajin melakukan patroli di lapangan sehingga jika ditemukan kerusakan segera diatasi.
Terlebih saat-saat seperti ini dimana seluruh aktivitas warga dilakukan di rumah akibat pandemi, penggunaan dan kebutuhan air bersih dari PDAM sangat tinggi.
"Hampir setengah yakni tingkat kebocorannya sampai 47 persen sehingga sebenarnya kebocoran yang ada harus dipatroli. Harus segera diatasi. Karena memproduksi air harus ada biaya. Ini barang lama dan jika ada kerusakan perbaiki segera," tegas Hasanuddin Leo di Kantor DPRD Kota Makassar, Jumat (17/4/2020).
Ia juga menekankan perusahaan manapun termasuk PDAM sebagai BUMD sejatinya memiliki sebuah rencana kerja yang matang. Harus ada action plan sehingga harga yang harus dibayar masyarakat tidak tinggi.
Selanjutnya terkait koordinasi PDAM dangan Bina Marga yang lingkup kerjanya seringkali berbenturan, Hasanuddin Leo meminta adanya koordinasi yang baik antar stakeholder ini.