Tuduhan AS Benar, China Akui Korban Tewas COVID-19 Lebih Banyak

  • Bagikan
Foto: AFP

FAJAR.CO.ID, WUHAN—Di tengah skeptisisme seputar data China tentang Covid-19, pemerintah negara komunis itu mengeluarkan data terbaru soal angka kematian yang cukup mengejutkan. Khusus di Wuhan, mereka merevisi angka kematian hingga 50%.

Wuhan yang dilaporkan menjadi kota awal penemuan kasus virus corona memiliki jumlah resmi kematiannya hingga 1.290. Media pemerintah menyatakan bahwa undercount disebabkan oleh kurangnya kemampuan penerimaan di fasilitas medis yang berlebihan. Beberapa institusi medis dan rumah sakit mereka klaim kelebihan beban.

Itu berarti angka kematian baru kota itu, dari 3.869, adalah yang terbanyak di Cina. Jumlah total kasus di kota itu - yang memiliki populasi 11 juta - juga meningkat sebanyak 325, menjadi 50.333, terhitung sekitar dua pertiga dari total 82.367 kasus yang diumumkan di China.

Kantor Berita Resmi Xinhua mengutip seorang pejabat yang tak disebutkan namanya di markas besar epidemi dan pencegahan serta pengendalian Wuhan mengatakan pelaporan yang keliru terjadi selama wabah. Itu karena kekurangan dalam penerimaan dan kemampuan perawatan.

“Beberapa lembaga medis gagal untuk terhubung dengan sistem pencegahan dan pengendalian penyakit pada waktunya, sementara rumah sakit kelebihan beban dan tenaga medis kewalahan dengan pasien,” kata sumber itu dikutip dari Metro.co.uk.

Akibatnya, pelaporan yang terlambat, terlewatkan, dan terjadi kekeliruan. Sebelumnya, muncul skeptisisme besar tentang pelaporan kasus Cina, dengan pertanyaan yang berulang kali diajukan dari berbagai organisasi di negara yang berbeda tentang keandalan data negara itu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan