Jelang PSBB Makassar, Mahasiswa Tual dan Malra Makin Terlunta-lunta

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Rencana Pemerintah Kota Makassar memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) 24 April mendatang, bakal menyulitkan puluhan mahasiswa asal Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) di Makassar.

Lantaran sekitar 50-an mahasiswa dari dua daerah tersebut tak bisa pulang ke kampung halaman, dan selama ini hidup pas-pasan di Makassar. Mereka nyaris tanpa perhatian pemerintah daerah asal mereka. Dengan pemberlakukan PSBB dipastikan makin mengisolasi mahasiswa ini di kos masing-masing. Beberapa di antaranya menyuarakan tagar #KamiButuhBantuan, BukanDukungan, di akun medsosnya.

"Beta harap dengan adanya data ini, katong bisa diliat oleh pemerintah setempat. Biar bagaimanapun Pemkot Tual dan Pemda Malra punya tanggung jawab buat kita yang di luar, apalagi dengan kondisi Makassar sebagai zona merah Covid-19," keluh Ketua Umum Forum Mahasiswa Maluku Tenggara dan Kota Tual (Formmatt-Makassar), Risky Setiawan Ngabalin, Sabtu, 18 April 2020.

Menurutnya jumlah mereka di Makassar mencapai 500-an yang tersebar di berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta. Namun, sebagiannya sudah bisa pulang sebelum pelayaran Pelni ditutup oleh pemerintah daerah setempat beberapa waktu lalu. Kepedihannya meningkat setelah mengetahui mahasiswa yang berhasil pulang itu mendapat program karantina dengan tanggungan makan tiga kali sehari. Setelah itu mereka bisa berkumpul dengan orang tua dan sanak saudara.

"Lantas bagaimana nasib mahasiswa yang seng (tidak) pulang dengan kondisi ini," tuturnya. Mahasiswa lainnya, Saleha Velaar, mengajak rekannya yang masih di Makassar mengisi data identitas diri untuk disampaikan ke Pemkot Tual dan Pemda Malra agar mendapat perhatian. Dia mengajak organisasi daerah juga memperhatikan para mahasiswa yang kini kesulitan mengakses kebutuhan pangan di Makassar. (nur)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan