FAJAR.CO.ID,JAKARTA-- Pengamat ekonomi Bhima Yudhistira menyebar undangan yang menantang staf khusus milenial Presiden Joko Widodo, Adamas Belva Devara untuk berdebat secara terbuka di hadapan publik.
Bhima Yudhistira merupakan ekonom muda dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef). Sementara Belva Devara merupakan pendiri dan CEO Ruang Guru yang dipercayai menjadi teman diskusi Presiden Jokowi bidang milenial.
Debat terbuka yang dilayangkan Bhima berkaitan dengan topik yang tengah hangat beberapa hari terakhir di antaranya terkait Kartu Prakerja, konflik kepentingan oligarki milenial, serta penanganan Covid-19.
"Dengan surat terbuka ini ingin mengajak Belva Devara selaku Staff Khusus Presiden sekaligus Alumnus Beasiswa LPDP untuk debat terkait Kartu Prakerja, konflik kepentingan, oligarki milenial, serta permasalahan bangsa lainnya di tengah COVID-19," demikian tertulis dalam undangan terbuka yang tersebar di media sosial Twitter, Minggu (19/4/2020).
Bhima menyatakan tantangan debat ini akan digelar secara virtual menggunakan video conference dan disiarkan live di berbagai kanal media.
"Jika bersedia menerima tantangan debat ini, maka Belva bisa menghubungi saya secara pribadi," tulis pria 30 tahun itu.
Bhima menegaskan tantangan debat ini tidak berkaitan dengan kepentingan manapun. Tujuannya hanya ingin memberi pemahaman bahwa milenial juga bisa berkontribusi secara nyata bagi perekonomian Indonesia.
"Saya berharap Belva bisa memenuhi undangan ini. Waktu dan tempat saya sesuaikan dengan jadwal Belva," imbuh Bhima.
Ketujuh Staf Khusus Milenial Presiden Jokowi tengah menjadi sorotan beberapa hari terakhir. Salah satunya Belva. Sebagai CEO Ruang Guru, ia dituding memiliki konflik kepentingan karena startup miliknya menjadi bagian dari pelatihan online program Kartu Prakerja.
Terkait polemik itu, Belva menegaskan siap mundur dari Istana dan memastikan dirinya tidak terlibat dalam proses penunjukan Ruang Guru menjadi salah satu digital platform untuk Kartu Prakerja. (endra/fajar)