FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Di tengah situasi pandemi Covid-19 di Indonesia, PT Pelni (Persero) tetap memaksimalkan pelayanan, kapal-kapal penumpang dioptimalkan untuk angkutan logistik ke seluruh wilayah Indonesia, terutama untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat jelang Ramadhan 1441 H dan Lebaran Idul Fitri 2020.
Sebagai BUMN transportasi laut yang menjadi tulang punggung ketersediaan logistik nasional, Pelni tetap berkomitmen mengoperasikan kapal-kapalnya untuk membantu pemerintah daerah dan masayarakat dalam distribusi logistik nasional.
Pelni siap mengoperasikan kapal-kapalnya secara bergantian ke beberapa daerah yang tetap membuka pelabuhanya, terutama untuk angkutan barang dan sebagain kecil angkutan orang bagi daerah yang mengijinkan penumpang turun.
Terkait dengan penutupan sejumlah pelabuhan di Indonesia, Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero), Yahya Kuncoro menjelaskan bahwa beberapa daerah menutup pelabuhan untuk kegiatan naik turun penumpang, namun masih memperbolehkan kapal-kapal Pelni untuk mengangkut barang dan diizinkan melakukan kegiatan bongkar muat logistik.
"Sekitar 50 persen kapal penumpang PT Pelni memiliki ruang untuk mengangkut muatan container baik itu dry ataupun reefer container, angkutan general cargo dan beberapa kapal bisa mengangkut kendaraan. Potensi ini kami maksimalkan pengangkutan logistik sehingga kebutuhan barang di daerah, khususnya Indonesia Timur dapat terpenuhi," terang Yahya Kuncoro dalam keterangan pers, Minggu (19/4/2020).
Selain itu, pada sisi transportasi penumpang, sebagai upaya dalam mengurangi penyebaran Covid-19, sejak 4 April 2020 Manajemen Pelni telah mengambil keputusan untuk menjual tiket maksimal 50% dari kapasitas seat terpasang pada masing-masing kapal.
Keputusan tersebut diambil sebagai tindaklanjut atas surat yang dikeluarkan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut perihal Optimalisasi Operasi Kapal PSO Penumpang dan Perintis di Masa Karantina Wilayah Akibat Covid-19. Hal tersebut dilakukan agar physical distancing bagi penumpang.
Lebih lanjut Yahya menjelaskan bahwa Manajemen akan memberikan batasan ruang gerak bagi para penumpang.
"Demi keamanan dan kenyamanan bersama serta guna meminimalisir interaksi antara petugas dengan penumpang, maka Manajemen akan menerapkan kebijakan bagi penumpang untuk diberikan akses pada deck tertentu saja," tambahnya.
Selain itu, sebagai salah satu upaya dalam meminimalisir penyebaran Covid-19, Manajemen juga mewajibkan seluruh calon penumpang yang akan berpergian dengan kapal Pelni untuk dapat menyertakan surat keterangan sehat yang dikeluarkan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fankes) setempat.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah, mulai 12 April 2020 Pelni mewajibkan seluruh penumpangnya untuk menggunakan masker selama berada diatas kapal. Pelni secara konsisten menjalankan pengukuran suhu tubuh bagi seluruh penumpang sebelum naik ke atas kapal.
Perusahaan juga melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh kapalnya secara berkala, serta menerapkan physical distancing bagi para penumpang dengan mengatur jarak antar penumpang sejauh 1 - 2 meter baik itu pada nomor bed maupun saat mengantri makan.
Begitu pula dengan hand sanitizer yang telah disediakan pada setiap dek penumpang, sabun cuci tangan di setiap toilet, pemberian masker bagi penumpang yang sakit di tengah perjalanan, serta memberikan himbauan mengenai kesehatan melalui pengeras suara setiap tiga jam.
Manajemen PELNI juga terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan selaku regulator terkait trayek dan kapal yang akan digunakan, karena beberapa kapalnya saat ini sedang menjalani portstay.
"Selaku operator, kami tentu mematuhi peraturan dan protokol yang telah ditetapkan oleh Kementerian Perhubungan terkait transportasi logistik di masa Covid-19 ini. Kami juga telah menginstruksikan kepada seluruh cabang dan petugas kapal untuk dapat standby bila sewaktu-waktu kapal dioperasikan," paparnya. (endra/fajar)