Meski Tak Bisa Menjahit, Tetap Dilibatkan Jadi Juru Gunting
Pandemi Covid-19 nyaris membuat asap dapur beberapa rumah tangga tak mengepul. Tetapi selalu ada berkah lain.
Laporan: DEWI SARTIKA MAHMUD
FAJAR.CO.ID -- UMKM Gadde Ta bergerak memberdayakan beberapa ibu rumah tangga untuk mendapat penghasilan. Mitra yang bergerak untuk Rumah Zakat Sulsel, melalui Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMAS) memberikan orderan pembuatan masker.
Pesana 7.000 lembar masker setiap minggu pun diproduksi. Modalnya tentunya diberikan dari Rumah Zakat. Keuntungannya dipakai untuk menggaji para pekerja. Tak seberapa, tetapi setidaknya bisa menutupi biaya hidup sehari-hari.
Sebuah sekretariat yang terletak di Jl Rappokalling menjadi tempat produksi. Saat memasuki lokasi tersebut, suara mesin jahit terdengar jelas menandakan adanya proses produksi.
Sekitar lima mesin jahit ada di sana. Adapula beberapa roll kain yang akan digunting-gunting sebagai bahan dasar pembuatan masker. Total ada sekitar 20 orang yang bekerja.
Mereka dibagi perhari menjadi beberapa orang. Ada bagian menjahit, menggunting kain dan memasang karet pada masker. Ada pula bagian pengemasan dan pencatatan.
Baca Juga:
"Ini juga sebagai cara melakukan physical distancing. Jarak bekerja juga diatur," tutur Fasilitator Gadde Ta, Ana Mardiyanti.
Ana mengaku bersyukur. Kebahagiaannya bisa memberdayakan warga sekitar diakuinya bisa menaikkan imun tubuhnya. Momen ini bisa jadi tantangan sekaligus peluang.
Di tengah wabah Covid-19, seharusnya orang-orang ada di rumah masing-masing. Tetapi karena kesulitan ekonomi untuk biaya hidup, mau tak mau orang harus bekerja dan masih ada yang mau ikut memproduksi. Maka ia ambillah peluang, mengajak beberapa ibu-ibu.