FAJAR.CO.ID,
LIVERPOOL—Winger Liverpool, Sadio Mane bicara terbuka tentang perasaannya
terhadap sang manajer, Jurgen Klopp. Di tengah klaim bahwa dia tidak senang
pada sang pelatih yang menomorduakannya di pemilihan Ballon d’Or tahun lalu, ia
tetap memuji Klopp.
Sebagaimana dikutip dari Mirror, Klopp dikabarkan mengecewakan Sadio Mane
dengan mendukung Virgil van Dijk untuk memenangkan Ballon d’Or musim lalu. Tetapi,
Mane mengakui memiliki hubungan baik dengan sang mentor meskipun dia mengaku sempat
‘marah’ pada bos Liverpool itu.
Mane menjadi salah satu kandidat kuat memenangkan Ballon d’Or musim lalu setelah
membantu The Reds menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya sejak 2005. Ia
juga menjadi top skor Liga Inggris dan memimpin Senegal ke final Piala Afrika.
Mantan pemain Southampton itu bersaing dengan rekan satu timnya, Virgil van
Dijk yang akhirnya berada di posisi kedua di belakang sang pemenang, Lionel Messi,
dan mengungguli Cristiano Ronaldo yang ada di peringkat ketiga. Mane sendiri
berada di posisi keempat dalam poling.
Sebelum penganugerahan penghargaan, Klopp secara terbuka menyatakan dukungannya
kepada Van Dijk untuk membawa pulang hadiah utama. Dan menurut France Football,
dukungan terbuka itu membuat Mane merasa tidak enak hati.
“Dia adalah seseorang yang membuat kita semua bertanggung jawab sebagai pemain,
yang sangat penting bagi seorang pemain di lapangan. Dia adalah pelatih yang
tahu bagaimana menanganimu di luar lapangan,” kata Mane di majalah Liverpool FC
dikutip dari Mirror.
“Kadang-kadang
dia bisa keras dengan para pemainnya, tapi itu karena alasan positif dan itu
banyak membantu kita di lapangan. Ini sangat mengesankan, pada kenyataannya,
jika Anda harus mengenalnya untuk memahami semua itu,” lanjutnya.
Rekannya di Liverpool, Naby Keita juga memuji Klopp. Menurutnya, Klopp sangat
adil kepada pemain. “Ya, dan dia akan selalu membela para pemainnya karena
baginya semua pemain adalah sama. Tidak ada perbedaan baginya,” ujarnya.
Menurutnya, Klopp selalu menjelaskan banyak hal kepada semua pemain. Seperti saat seorang pemain tidak mendapat kesempatan bermain atau bermain buruk dalam pertandingan.
“Itu membantu kami berjuang lebih keras di tempat latihan sehingga Anda bisa bermain di akhir pekan. Dia berkomunikasi dengan kita semua secara setara dan itulah yang benar-benar kusukai darinya. Selama pelatihan dia akan menghentikanmu dan memberimu saran dan penjelasan,” tandasnya. (amr)
Komentar