Makan Obat Malaria, Pasien Corona Lebih Banyak Meninggal

  • Bagikan
Foto: VIA Metro.co.uk

Awal bulan ini, para ilmuwan di Brasil menghentikan sebagian dari penelitian yang menguji chloroquine, obat yang mirip dengan hydroxychloroquine. Itu setelah masalah irama jantung berkembang pada seperempat orang yang diberikan lebih tinggi dari dua dosis yang diuji.

Pada hari Selasa, NIH mengeluarkan pedoman pengobatan baru dari panel para ahli. Mereka mengatakan tidak ada cukup bukti untuk merekomendasikan untuk atau menggunakan chloroquine atau hydroxychloroquine untuk melawan COVID-19. Juga disarankan untuk tidak menggunakan hydroxychloroquine dengan azithromycin karena efek samping yang potensial.

Di University of Wisconsin, Madison, Dr Naisa Safdar mengatakan para dokter mengatakan masih banyak pekerjaan yang diperlukan untuk mengetahui efek obat-obat yang peruntukan sebenarnya untuk penyakit lain. "Tapi sekarang saya pikir orang telah menyadari bahwa kita tidak tahu apakah itu berfungsi atau tidak," ujarnya di Metro.co.uk. (amr)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan