FAJAR.CO.ID,JAKARTA – Staf Khusus (Stafsus) Presiden yang juga CEO Ruangguru, Adamas Belva Syah Devara mengundurkan diri dari jabatannya. Hal itu karena keterlibatan Ruangguru dalam proyek Kartu Prakerja.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR Dede Yusuf mengatakan, dengan mundurnya Belva tersebut maka proyek yang diterima Ruangguru juga harus segera dihentikan.
“Mundurnya saudara Belva ini cukup bijak. Tetapi proyek itu tidak boleh jalan terus, harus dihentikan juga,” ujar Dede Yusuf kepada wartawan, Kamis (23/4).
Politikus senior Partai Demokrat itu juga mengatakan, jika proyek yang menelan uang negara triliunan rupiah itu tetap dilanjutkan. Maka sama saja memberikan keuntungan bagi Belva. Sebab dengan posisinya yang sempat di Stafsus dia digandeng pemerintah dalam program Kartu Prakerja.
“Karena kalau sudah jalan tetap untung perusahaanya dong,” katanya.
Ketimbang Ruangguru, sebaiknya pemerintah memilih mitra yang telah bekerja sama selama ini. Misalnya ada Badan Sertifikasi Profesi (BNSP) yang memiliki pengajar sesuai dengan dunia industri.
“Itu BNSP sudah bersertifikasi, berakreditasi dan pengajar-pengajarnya adalah sesuai dengan kebutuhan dunia industri,” katanya.
Di tengah pandemi Korona atau Covid-19 ini masyarakat yang kehilangan pekerjaanya membutuhkan bantuan dari pemerintah berupa bantuan sosial (Bansoe). Karena itu, bantuan pelatihan menurutnya saat ini belum perlu adanya Kartu Prakerja.
“Daripada dijadikan pelatihan online berbayar. Mendingan dijadikan kompensasi kerja. Artinya mereka yang dirumahkan ada kompensasi kerja,” ungkapnya.