Larangan Salat Tarawih Berjemaah, An-Nadzir Lebih Dahulu Terapkan

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, GOWA -- Jemaah An-Nadzir di Kabupaten Gowa paham dengan pandemi virus corona. Apalagi saat memasuki bulan suci ramadan tahun ini.

Pelaksanaan salat tarawih yang telah diimbau oleh pemerintah untuk tidak digelar, jemaah yang kerap berpakaian serba hitam itu sudah tidak lakukan salat tersebut di setiap bulan ramadan.

Hal itu sudah diterapkan jauh hari, sebelum virus corona sudah menyapu berbagai negara di dunia. Termasuk di Indonesia, terkhusus di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Kalau pelaksanaan salat tarwih, itu bagi kami masing-masing saja. Nanti sepertiga malam terakhir," kata Pimpinan Jemaah An-Nadzir, Ustaz Samiruddin Pademmui, Kamis (23/4/2020).

Peniadaan salat tarwih itu memang sudah menjadi ajaran yang sudah mendarah-daging bagi mereka, yang telah sesuai dengan pemahaman mereka sejak dulu.

Sedangkan untuk penetapan puasa tahun ini, lanjut Ustaz Samir, telah menetapkan 1 ramadan 1441 Hijriah jatuh pada hari ini, Kamis (23/4/2020).

"Estimasi sementara, InsyaAllah hari Kamis (hari ini) tanggal 23 April 2020, akan memulai puasa penuh," kata Ustaz Samir.

Penentuan itu telah melalui beberapa tahap, yang selalu dilakukan setiap tahunnya. Pihaknya telah membentuk Tim Tujuh untuk memantau bulan sekitar dua pekan yang lalu.

Tim tersebut juga sudah melaksanakan pertemuan sedikitnya dua kali, setiap selesai salat Jumat. Masing masing Tim melaporkan hasil pemantauannya.

Dari penjelasan para Tim 7, pada prinsipnya pemahaman tentang tata cara dan metodologi pemantauan bulan itu, sama dan tidak ada sama sekali perbedaan.

Ustaz Samir melanjutkan, tim sepakat mulai memantau bulan untuk menentukan tiga purnama yakni 14, 15, dan 16 hitungan bulan.

Pada hari Jumat, (10/4/2020) masing masing anggota Tim 7 melaporkan hasil pemantauannya. Hasilnya, tiga bulan purnama 14, 15, dan 16 secara berturut jatuh pada hari Selasa, Rabu dan Kamis. Itu bertepatan dengan tanggal 7, 8 dan 9 April 2020.

"Dari hasil inilah, kami mulai sebagai titik awal menghitung bulan untuk menentukan dan menetapkan akhir Sya'ban dan sekaligus awal ramadan 1441 Hijriyah," ujar Samir. (Ishak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan