Merdeka Belajar di Tengah Determinasi Teknologi

  • Bagikan
Muhammad Yassir/IST

Dalam sistem pendidikan seperti ini, pola pendidikan megandung karakter, seperti yang diistilahkan oleh Paulo Freire, sebaga “gaya bank”, dengan memposisikan anak didik sebagai objek, bukan subjek pendidikan. (Paulo Freire, 1972).

Sebagai objek, dalam proses belajar-mengajar, Pendidik sekedar memindahkan sejumlah dalil dan rumus kepada anak didik, tanpa memberikan pengertian substansial tentang pentingnya dalil dan rumus tersebut.

Dalam buku terbitan kedua “Understanding Media: The Extensions of Man (1964)”, McLuhan menceritakan fenomena di atas sebagai “determinisme teknologi”. Maksudnya adalah penemuan atau perkembangan teknologi komunikasi itulah yang sebenarnya yang mengubah kebudayaan manusia. Jika Karl Marx berasumsi bahwa sejarah ditentukan oleh kekuatan produksi, maka menurut McLuhan eksistensi manusia ditentukan oleh perubahan mode komunikasi.

Kalau mau kita lihat saat ini tidak ada satu segi kehidupan manusia pun yang tidak bersinggungan dengan apa yang namanya media massa. Mulai dari ruang keluarga, dapur, sekolah, kantor, pertemanan, bahkan agama, semuanya berkaitan dengan media massa. Hampir-hampir tidak pernah kita bisa membebaskan diri dari media massa dalam kehidupan kita sehari-hari.

Mcluhan seolah mengingatkan bahwa semakin tidak ada yang merdeka dari teknologi. Anda mungkin bisa mendatangkan seorang Prefesordengan bayaran tinggi tapi tidak bisa membeli kebijaksanaan.

Anda mungkin bisa membeli buku atau ebook termahal tapi anda tidak bisa membeli ilmu pengetahuan. Anda bisa bebas belajar dari mana saja dengan siapa saja dengan kurikulum apapun, tapi anda tidak bisa lepas dari pengaruh teknologi.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan