FAJAR.CO.ID,MAROS -- Pemerintah Kabupaten Maros diminta untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Meski demikian Pemkab Maros belum melakukan pengajuannya.
Bupati Maros, HM Hatta Rahman mengatakan pihaknya belum melakukan penerapan PSBB sebab masih ingin melihat efektifitas penerapan PSBB di Makassar dan Gowa.
"Karena kita khawatirnya, jangan sampai orang lebih takut tidak dapat sembako, dari pada takut sama corona kalau ini kita terapkan. Sekarang kan kejadiannya seperti itu di PSBB Makassar," ungkapnya.
Hatta menilai jika pemberlakukan PSBB tidak efektif, sebab masih padatnya kendaraan dari arah Makassar yang melintas di Jalan Poros Maros.
"Kalau mau sekalian lockdown, yah itu boleh, tutup sekalian, kalau beginikan tidak efektif juga. Masih banyak kendaraan yang melintas, buktinya ini yang dari Makassar ke Maros banyak yang melintas dan padat," ungakapnya.
Sebelum menerapkan PSBB, kata dia, banyak yang harus dipenuhi, termasuk ketersediaan paketnya. Bahkan ia mencontohkan Kabupaten Gowa yang menunda PSBB, dikarenakan masih kekurangan logistik.
"Mereka itu harus menyiapkan minimal 200 ribu paket sampai 300 ribu paket, jadi kalau cuma 60 ribu ribut tidak akan cukup. Jadi hal ini harus kita pertimbangkan dengan matang," jelasnya.
Untuk di Maros, kata Hatta, pihaknya harus menyiapkan minimal 110 ribu paket logistik agar semua bisa terpenuhi.
"Kalau kurang dari itu pasti masyarakat rebutan dan tentu tidak efektif," sebutnya
Meski belum mengajukan permintaan PSBB, lanjutnya, pihaknya telah melakukan langkah - langkah PSBB dengan menerapkan pemeriksaan pemeriksaan di semua daerah perbatasan Kabupaten Maros.
"Sebetulnya meski kita belum mengajukan PSBB dan belum ada SK tapi dengan pemeriksaan yang kita lakukan di batas kota ini salah satu langkah - langkah PSBB yang kita lakukan. Tapi tidak resmi, karena tidak minta izin lewat menteri,"ungkapnya.
Sebab menurutnya jika penerapan PSBB secara resmi harus menyiapkan sembako untuk seluruh penduduk di rumah - rumah di Maros.
"Bukan cuma yang zona merah, tapi semuanya, kalau tidak terdata dengan baik," sebutnya. (Rin/fajar)