Pjanic bukan saja lemah dalam transisi defensif akibat tidak punya kemampuannya dalam situasi satu-lawan-satu, tapi ia juga tak mampu menghadirkan keseimbangan, kedinamisan dan produktivitas. Tidak mengherankan Juve menjadi tim yang lebih efisien tanpa pemain Bosnia itu.
Dikutip dari 90min, dalam era
pasca-kepemilikan seperti saat ini, pemain seperti Pjanic dan Sergio Busquets
memudar secara signifikan. Klub, tak terkecuali Barcelona membutuhkan pemain
yang lebih kuat dan dinamika lini tengah sangat penting.
Dan Barcelona memiliki sosok itu dalam diri De
Jong. Meskipun bermain lebih maju dalam kampanye debutnya di Catalonia, ia adalah
pewaris Busquets sebagai nomor enam La Blaugrana. Jadi, apa perlunya membawa
Pjanic?
Mantan Direktur Teknis Barcelona, Robert Fernandez
memperingatkan Raksasa Catalan bahwa mereka akan membuat kesalahan jika melepas
Arthur musim panas ini. Selain barter dengan Pjanic, Arthur juga diklaim akan dijual
Barca dengan harga 60 juta euro.
Ada juga laporan ia akan disertakan dalam pembelian bomber Inter Milan, Lautaro Martinez "Kurasa Arthur tidak akan pergi. Saya berpikir itu akan menjadi kesalahan jika dia dijual karena dia adalah pemain muda,” tegasnya di Goal.
Fernandez menjelaskan, ketika didatangkan
dari Gremio, Barca membayar 30 juta euro. Itu karena kualitas, usia, dan
proyeksi mereka. “Kami pikir dia akan tumbuh besar di Barca dan sekarang saya
pikir dia pantas mendapatkan status yang lebih baik,” jelas Fernandez.
Musim pertama Arthur berjalan bagus sebelum beberapa
cedera kecil membuatnya kesulitan masuk starting line-up. “Tapi kami masih
berbicara tentang pemain dengan keterampilan individu yang sangat hebat, dengan
DNA Barcelona bahkan jika ia tidak tumbuh di La Masia. Dia adalah pemain yang
memiliki segalanya untuk menjadi pemain penting," kuncinya. (amr)