FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai ada pergerakan 3 gerbong besar dalam mutasi besar-besaran yang dilakukan oleh Kapolri Jenderal Pol Idham Azis. Yakni gerbong Presiden Joko Widodo (Jokowi), gerbong Kepala BIN Budi Gunawan, dan gerbang Kapolri sendiri.
“IPW melihat dalam mutasi ini ada tiga gerbong besar yang bergerak,” kata Neta saat dihubungi JawaPos.com, Jumat (1/5/2020).
Neta menjelaskan, gerbong Jokowi yakni naiknya Brigjen Pol Ahmad Luthfi sebagai Kapolda Jawa Tengah. Sedangkan gerbong Kapolri yakni naiknya Brigjen Pol Dedi Prasetyo sebagai Kapolda Kalimantan Tengah dan Irjen Pol Fadil Imran yang mendapat promosi Kapolda Jawa Timur. Dan gerbong Budi Gunawan yakni Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel yang mendapat promosi menjadi Kabaintelkam.
Neta mengatakan, rotasi besar-besaran di internal Polri merupakan sesuatu yang wajar. Namun, dia mengingatkan kepada Polri melalui rotasi ini bisa menjadi cara meningkatkan kualitas Polri dalam melayani masyarakat.
IPW menilai tantangan Polri ke depan akan semakin berat. Terlebih dengan berlangsungnya pandemi Covid-19 membuat ekonomi terpuruh. Akibatnya ancaman PHK kepada para pekerja berpotensi meningkat.
“Artinya, ke depan Polri tidak sekadar menghadapi tingkah pola para kriminal, tapi ancaman konflik sosial sebagai dampak pademi Covid-19, patut dicermati,” kata Neta.
“Apalagi saat ini sudah ada pihak yang menamakan dirinya Anarcho yang memprovokasi massa untuk membuat kerusuhan. Sehingga intelijen kepolisian dituntut bekerja keras untuk melakukan antisipasi dan deteksi dini,” tandasnya.