Meski demikian, lanjut Suardi Saleh, santri yang baru pulang dari salah satu pesantren di Jawa Timur itu, kondisi kesehatannya sangat bugar, seperti tidak terjangkit wabah corona. Ia berharap dan meminta doa masyarakat, agar bersangkutan bisa lekas sembuh.
Suardi Saleh yang didampingi Sekretaris Tim Gugus Tugas, Abustan, dan Juru Bicara Khusus Covid-19, dr Amis, mengajak kepada semua elemen masyarakat untuk bersama meningkatkan kewaspadaan.
“Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan juga, bahwa kita harus meningkatkan pemeriksaan dan memperketat posko perbatasan dalam rangka memutus mata rantai COVID-19,” sebut Suardi Saleh.
Begitu pun mengingatkan kembali segenap elemen masyarakat untuk mematuhi dan menaati imbauan dan anjuran pemerintah. Seperti memperbanyak tinggal di rumah, dan menjalankan ibadah shalat lima waktu, maupun tarwih di rumah masing-masing.
“Maklumat bersama tentang salat lima waktu, tarawih, dan mengganti salat Jumat dengan salat zuhur di rumah masing-masing, kita minta ini ditaati. Saya mohon kerjasamanya semua, agar untuk sementara waktu aktivitas ibadah di masjid ditiadakan. Ini tentang keselamatan kita semua,” imbau Suardi Saleh.
Di samping itu, Suardi Saleh yang setiap hari turun langsung memimpin penanganan dan antisipasi wabah Corona selama dua bulan terakhir, juga meminta tim gugus dan berbagai elemen untuk tak henti-hentinya memberikan semangat mengedukasi masyarakat.
Terkait tim medis yang dibagi dua tim, mulai malam ini akan menempati tempat istirahat di Bola Soba’e. Hal ini dimaksudkan untuk memberi perlindungan kepada mereka, dan meminimalisir resiko penularan wabah Corona. (rls)