Jumlah Penderita Covid-19 Meningkat Terus, Ahli Kesehatan: Itu Pertanda Baik

  • Bagikan

Menurut dia dalam penanganan wabah idealnya harus ada upaya penemuan kasus secara aktif melalui survei dan pelacakan sehingga rumah sakit adalah benteng terakhir.

Ia melihat temuan kasus positif artinya dijumpai orang-orang yang menjadi sumber penularan dan jika semakin banyak dijumpai kian baik untuk proses memutus mata rantai penyebaran.

"Prinsip utama pencegahan pandemi adalah menemukan sebanyak-banyaknya orang yang menjadi sumber penularan, bukan mengobati di rumah sakit, karena kalau cuma mengobati sementara sumber penular dibiarkan kasusnya akan menggurita," katanya.

Terkait dengan puncak kasus di Sumatera Barat ia memperkirakan akan terjadi ketika sekitar 50 persen populasi sudah terinfeksi.

"Akan tetapi kalau sumber penularan bisa dikontrol sejak awal maka puncaknya akan melambat dan tidak tinggi angkanya, bahkan kalau semakin cepat mendeteksi puncaknya tidak akan muncul," katanya.

Akan tetapi kalau tidak dilakukan deteksi dini dan terjadi ledakan kasus ia menilai Sumatera Barat tidak akan siap dan bisa menyebabkan korban meninggal 5.000 per hari.

Ia memberi contoh ledakan kasus di Amerika Serikat angka kematian mencapai 2.500 per hari dengan fasilitas kesehatan, SDM dan anggaran yang bagus.

"Oleh sebab itu karena tidak siap dengan itu maka mari semua pihak sejak awal bersama memutus mata rantai penularan agar tidak sampai pada tahap ledakan," kata Andani Eka Putra.

Sementara berdasarkan data yang dihimpun dari Pemprov Sumbar, sejak ditemukan kasus positif pertama COVID-19 pada 26 Maret 2020 hingga 6 Mei 2020 terdapat 238 kasus positif, 98 dirawat, 61 isolasi mandiri di rumah, 31 isolasi di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes), 12 isolasi di BPSDM, 16 meninggal dan 38 sembuh. (antara/jpnn)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan