Indonesia Lelet Turunkan Harga BBM, Siapa yang Untung

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pada level ASEAN, mayoritas negara telah menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)-nya. Kecuali Indonesia yang harganya konstan selama Januari hingga April ini.

JIKA ditilik pergerakan harga minyak dunia, dari awal tahun sampai sekarang trennya masih menurun. Hingga sore kemarin, masih di bawah USD30 per barel. Sebut saja untuk WTI Crude terpantau berada level USD23,88 per barel. Lalu Brent Crude USD29,49 per barel.

Kondisi itu langsung direspons sejumlah negara dengan menurunkan harga BBM-nya. Untuk bensin RON-95, Malaysia termasuk negara yang agresif dalam menurunkan harga minyaknya. Setidaknya telah melakukan enam kali penurunan harga dari USD 0,48 per liter kini menjadi USD 0,29 per liter (Rp4.396).

Lalu Myanmar lebih agresif lagi. Melakukan perunan harga sebanyak tujuh kali dari Februari kemarin. Sebelumnya seharga USD 0,65 per liter kini cuma USD 0,37 per liter (Rp5.596). Vietnam juga demikian.

Sayangnya, hal itu tidak dilakukan Indonesia. Ketua Apindo Makassar, Muammar Muhayang, mengatakan, jika memang ada ruang untuk melakukan penurunan harga BBM seperti yang dilakukan negara lain, itu perlu jadi pertimbangan pemerintah. Mengingat BBM, menjadi salah satu item biaya yang mesti dihitung oleh pelaku usaha.

"Kalau harga BBM turun, tentu sangat membantu," nilainya, Kamis 7 Mei.

Terpisah, Unit Manager Communication & CSR PT Pertamina (Persero) MOR VII Sulawesi, Hatim Ilwan, mengaku, selaku operator, itu hanya menanti seperti apa keputusan dari pemerintah. "Selain harga minyak, kurs dolar sebetulnya juga jadi pertimbangan," katanya. (gsa/iad)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan