Pemerintah Perpanjang PSBB, Sosiolog Unhas Nilai Bagian dari Permainan Politik

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Makassar memasuki tahap kedua yang akan berakhir 22 Mei 2020 mendatang.

Melihat kebijakan tersebut, sosiolog Universitas Hasanuddin, Sawedi Muhammad, menuturkan, PSBB tahap kedua berlanjut dengan berbagai alasan yang telah didiskusikan oleh pemerintah termasuk masih kurang efektifnya PSBB tahap pertama dalam menanggulangi penyebaran covid-19 di Kota Makassar.

"Pertama, trend covid-19 masih di kurva yang sangat mengkhawatirkan. Penyebaran virus dan jumlah infeksi baru masih terus berlangsung. Kedua, pemerintah tidak menemukan cara yang diyakini lebih efektif untuk menurunkan peningkatan jumlah kasus baru selain PSBB. Ketiga, PSBB dianggap secara simbolik merepresentasi tanggung jawab negara sebagai bagian dari sistem politik pemerintahan yang kita anut," ucapnya pada fajar.co id Sabtu (9/5/2020).

Meskipun kata dia, faktanya PSBB tidak terbukti efektif melandaikan kurva covid-19, pemerintah terpaksa memperpanjang PSBB sebagai bagian dari permainan politik. Menurutnya PSBB masih kurang efektif karena adanya aturan yang tidak dibarengi dengan sanksi.

"Aturan apa pun kalau tidak dibarengi sanksi bagi yang melanggar pasti tidak akan efektif. Artinya, ada atau tidak ada aturan sama saja. Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa masyarakat mematuhi aturan bukan karena patuh, tetapi takut menerima sanksi dari ketidakpatuhan terhadap aturan," terang Sawedi Muhammad.

Selain itu, kurangnya koordinasi antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota dalam pengaplikasian kebijakan tersebut.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan