FAJAR.CO.ID -- Mantan Panglima TNI Djoko Santoso bukan meninggal karena virus corona atau Covid-19. Jenderal TNI (Purn) itu meninggal karena menderita stroke berat.
Kepastian itu disampaikan pihak Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. “Beliau meninggal bukan karena Covid-19, tetapi karena stroke berat yang dideritanya,” kata Wakil Kepala RSPAD, Brigjen TNI dr Budi Sulistya dikonfirmasi, Minggu (10/5/2020).
Budi menuturkan, mantan Ketua Pemenangan Prabowo-Sandi itu mendapat perawatan di RSPAD sejak Sabtu (2/5) lalu karena mengalami stroke. Kendati demikian, Budi enggan memapakarkan lebih jauh sakit yang dialami Djoko. “Beliau meninggal karena stroke berat,” tukasnya.
Sebelumnya, mantan Panglima TNI Djoko Santoso dikabarkan meninggal dunia. Kabar duka ini pun dibenarkan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Dasco menuturkan, mantan Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandi itu meninggal di RSPAD Gatot Soebroto, Minggu (10/5). Keluarga besar partai besutan Prabowo Subianto itu merasa kehilangan atas meninggalnya Djoko Santoso.
“Pertama-tama kami turut seluruh keluarga besar Partai Gerindra menyatakan duka cita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya bapak Djoko Santoso,” kata Dasco dikonfirmasi, Minggu (10/5).
Wakil Ketua DPR RI ini menuturkan, Djoko Santoso merupakan pemimpin yang mempunyai semangat yang tinggi. Hal itu terlihat dari semangatnya meski dalam kondisi yang kurang sehat selalu menyempatkan hadir saat rapat-rapat di Tim Pemenangan kala itu.
“Walaupun dalam keadaan kurang sehat, beliau pasti jika bisa mengikuti rapat-rapat dan memimpin rapat-rapat langsung seperti yang pernah kami alami ketika pemenangan Prabowo-Sandi,” ujar Dasco.