Ada Hubungan Gelap dengan Usman, Rosmini Dihabisi Dua Kakak Kandungnya

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, BANTAENG - Ada hubungan gelap yang terjalin antara korban pembunuhan oleh satu keluarga di Kabupaten Bantaeng, almarhum Rosmini binti Darwis (18) dengan sepupunya sendiri, Usman alias Sumang (45).

Hubungan terlarang itu terjalin setelah sekian lama, dan akhirnya ketahuan oleh seluruh anggota keluarga yang lain.

"Hasil pemeriksaan sementara, pembunuhan karena kasus siri'. Keluarga merasa malu atas perbuatan Rosmini dengan Usman yang telah berhubungan badan," kata Kapolres Bantaeng, AKBP Wawan Sumantri, Senin (11/5/2020).

Wawan menjelaskan kedua pelaku utama pembunuhan adalah Rahman (30) yang merupakan anak pertama dan Suprianto (20) anak keempat. Mereka adalah anak dari pasangan Darwis bin Daga (50) dan Anis binti Kr Pato (50).

Selain karena siri', alasan lain hingga terjadinya pembunuhan sadis terhadap Rosmini itu diduga akibat ilmu hitam yang digunakan dalam rumah tangga tersebut.

Mereka seakan-akan kesurupan. Tingkah laku para pelaku yang kini telah diamankan dianggap tidak wajar. Namun motif hubungan gelap dan ilmu hitam itu, masih belum dipastikan oleh aparat kepolisian Polres Bantaeng.

"Untuk motif dan modus pembunuhan itu, masih terus kami selidiki," ujar Kasubag Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri Ershi.

Ada sembilan pelaku yang telah diamankan. Semuanya berada dalam satu keluarga besar. Mereka diantaranya adalah DG (50), A (50), RD (30), HD (28), ND (21), AD (20), SD (14), AJ (40), dan RA (24).

Saat ditangkap di rumahnya, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu pada Sabtu, (9/5/2020) salah satu pelaku sempat berusaha melawan. Meski kedua tangannya telah diborgol, dia berusaha untuk melepaskan diri. Begitupun dengan beberapa keluarga yang lain.

Penyidik telah melakukan olah TKP di rumah tersebut. Sementara Rosmini yang telah tewas digorok di dalam kamarnya, telah dibawa ke rumah sakit terdekat.

"Kami telah membawa korban pembunuhan ke RSUD Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng untuk dilakukan visum et repertum," tutup Aipda Sandri. (Ishak/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan