Efek Pandemi Covid-19, Permintaan Nanas Banasari Makin Meningkat

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, BLITAR -- Pandemi Covid-19 yang melanda hampir seluruh dunia, tak selamanya membawa dampak negatif bagi masyarakat. Sebaliknya pada situasi seperti saat ini justru menjadi momentum keberuntungan bagi sebagian masyarakat, salah satunya petani buah nenas di kawasan lereng timur Gunung Kelud Blitar Jawa Timur.

Permintaan nanas Banasari dari daerah tersebut tidak pernah sepi, terlebih pada saat situasi pandemi Covid-19. Harga jualnya pun terbilang bagus dan menguntungkan petani.

"Setiap kali panen, nanas Banasari langsung ludes diserap pasar," ujar Andrias, Ketua Kelompok Tani Mulyo Dusun Tegalrejo Desa Semen Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Senin (11/5).

Andrias mengungkapkan bahwa di tengah Pandemi Covid-19, permintaan nanasnya meningkat signifikan. Varietas Banasari sudah dilepas oleh Kementerian Pertanian sejak 2015 lalu.

"Jadi nama Nenas Banasari sendiri diambil dari akronim Blitar-Nenas-Semen-Gandusari, yang mencirikan nanas unggul spesifik lokasi setempat," beber Andrias.

Keunggulan jenis nanas Benasari, lanjut Andrias, diantaranya bisa dipanen hingga 8 kali dalam 4 tahun. Ukuran buahnya pun cukup besar serta rasanya yang manis asem segar dengan kadar brix 14-15.

“Gambarannya, kalau nanas jenis queen biasa, grade A nya hanya seberat 7 ons ke atas, maka untuk Nanas Banasari bisa 1,3 kilogram ke atas,” imbuhnya.

Menurut Andrias, harga jual di tingkat petani saat ini cukup bagus. Harga Nanas Banasari saat ini untuk grade A Rp 10.000/biji, grade B Rp8.500/biji , Grade C Rp7.000/biji, Grade D dan E di kisaran Rp2.000 – Rp3.000 per biji.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan