Agung juga mengungkapkan pihaknya mengembangkan industri pangan lokal dengan fokus pada pengembangan tepung lokal.
Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) yang dimaksud Agung mempunyai tujuan untuk mengurangi penggunaan terigu yang sepenuhnya berasal dari impor.
"Tujuannya sederhana, kita punya grand desain untuk mengurangi impor gandum 10 juta per tahun, itu kita ingin gantikan 10% saja dengan tepung lokal kita" tambahnya.
Selaras dengan Agung, Guru besar IPB Muhammad Firdaus pangan lokal sangat penting sebagai salah satu komponen dari strategi pengembangan sistem logistik pangan nasional.
Pandemi ini, menurut Firdaus, melahirkan pola baru konsumsi pangan yang lebih berimbang (new diet). Karena itu, dia menyebut dua skenario diversifikasi pangan, yaitu diversifikasi pangan karbohidrat non beras saja, dan diversifikasi ke sumber pangan non karbohidrat seperti kacang, protein hewani, sayur, dan buah. (rls-ilo)