Suap itu diduga berasal dari Ending Fuad Hamidy selaku Sekretaris Jenderal KONI dan Bendahara Umum KONI Johnny E Awuy.
Selain mengkritik Kemenpora yang penuh dengan ‘tikus’, Taufik juga menilai kalau sebenarnya organisasi bulu tangkis Indonesia begitu kusut.
“Gue masuk ke PBSI saja, mereka takut. Gue orang bulu tangkis juga loh. Gue nggak diterima di sana. Banyak yang takut gue ada di situ (PBSI, Red). Makanya bagaimana caranya gue dimatiin, nggak bisa gerak. Kamu kira di PBSI itu semua tahu tentang bulu tangkis?” ujar Taufik kepada Deddy.
“Bingung nggak? Awalnya, sebelum mereka jadi pengurus di sana, mereka bisa-bisanya minta ketemu gue setiap hari, minta masukan. Begitu masuk jadi pengurus, gue ditendang. Bangs*t juga ini orang,” tambahnya lantas tertawa.
Namun, Taufik tidak menyebut siapa orang yang dia maksud.
Menanggapi komentar Taufik, Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto mengungkapkan bahwa kritikan adalah hal yang sudah biasa. Namun, untuk kali ini, Budiharto mengaku tidak memiliki kewenangan untuk menjawabnya. Sebab kritikan tersebut mengarah ke instansi. Bukan semata prestasi atlet.
“Biarin saja Mas, nggak perlu ditanggapi, kami nunggu dari pak ketua (Ketum PBSI Wiranto) saja. Kami sudah laporkan juga ke beliau perihal masalah tersebut. Itu kan masalah institusi. Nanti dia (Taufik Hidayat) mau masuk ke mana, pak ketua yang menentukan,” jelas Budiharto ketika dikonfirmasi JawaPos.com.
Pada awal kepengurusan Wiranto, Desember 2016, Taufik juga masuk dalam struktur. Dia menjadi staf ahli bidang pembinaan dan prestasi bersama pemain-pelatih legendaris Christian Hadinata.