FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Maraknya anak jalanan (Anjal) serta gelandangan dan pengemis (Gepeng) seakan menjadi pemandangan biasa di hampir seluruh jalan di Kota Makassar menjelang Idul Fitri.
Para Anjal dan Gepeng tersebut menunggu belas kasih warga yang merasa iba dan memberi sejumlah uang atau bantuan lainnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar, Mukhtar Tahir menyebut, jika masalah ini terus menjadi pekerjaan rumah saat bulan Ramadan menjelang Idul Fitri. Lantaran tak tersedianya penampungan sosial untuk menampung Anjal dan Gepeng tersebut.
"Mereka ini tidak ditahan karena pemerintah tidak punya tampungan tapi paling tidak 1-2 kita bisa beri pencerahan kepada mereka untuk diberikan pembinaan di tempat," kata Mukhtar, Rabu (13/5/2020).
Tak ingin persoalan ini terus berulang tiap tahunnya, ia selalu menyampaikan keluhannya ini kepada pemerintah terkait. Akan tetapi, tak kunjung ada perkembangan.
"Saya kemarin selau sampaikan bahwa pengalaman demi pengalaman memberi warna baru kepada kita, kenapa kita tetap dengan kondisi seperti ini. Berarti ada piranti yang kita lewati, jawaban salah satunya ketersediaan dari pusat pengelolaan anjal, di pondok sosial," jelasnya.
Mukhtar mengaku, tiap tahunnya menjelang Idul Fitri, anjal dan gepeng sudah mulai tersebar hampir di semua titik di kota Makassar. Meski ada penerapan PSBB, namun jumlahnya masih tetap banyak walau tak seperti tahun sebelumnya.
"Ini kan mendekati Idul Fitri, setiap tahun fluktuasinya tinggi. Tapi saya yakin itu tidak sebanyak tahun lalu karena dengan berlakunya PSBB, berarti pembatasan di batas wilayah itu agak terbatas," ucapnya.