FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Sarjono mesti tabah dan bersabar di bulan suci Ramadan ini. Dia menjadi korban kebakaran di Jalan Andi Tonro IV, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar.
Saat peristiwa itu terjadi, dia masih sempat melakukan salat tarwih dan witir di Masjid Nur Ikhlas. Berada tepat di depan rumahnya itu.
Konsentrasi Sarjono menunaikan salat saat itu, sekejap menghilang saat ia mendengar rumahnya terbakar. Dia pun bergegas menyelamatkan barang berharga yang masih bisa diselamatkan.
"Pada rakaat kedua salat witir, saya masih sempat lanjutkan salat. Sementara istri dan adik-adikku sudah lompat. Saya keluar dari masjid, api sudah ada di atas (atap)," jelasnya di lokasi.
Beberapa pakaian yang sebelumnya dijemur di teras rumahnya lantai dua terbakar. Menyusul barang-barang yang lain berupa atap terbuat dari kayu tersebut.
"Atap yang terbakar dan lantai. Karena kayu di lantai dasarnya. Habis semua," jelas Sarjono.
Beberapa bagian tembok rumahnya pun tampak menghitam akibat kobaran api dari atap rumahnya tersebut. Saat api padam dan petugas dari Damkar Kota Makassar telah meninggalkan lokasi, warga sekitar mulai saling bahu-membahu membantu Sarjono mengais barang berharga miliknya yang masih bisa diselamatkan.
Warga sekitar dan aparat TNI beserta belasan anggota Brimob bersenjata masih berjaga-jaga di lokasi kejadian. Sementara warga di sana sama sekali tidak melakukan social distancing, di tengah pandemi wabah Covid-19 ini.
Diketahui, api pertama kali muncul sekitar pukul 21.00 Wita. Menurut pemilik rumah itu, kebakaran terjadi akibat cipratan petasan yang sampai ke atap rumahnya, hingga membakar kayu di atap tersebut.